Juventus nampaknya masih bersinar dalam mengarungi persaingan di pentas Serie A Italia musim ini. Hingga pekan ke-28, Juventus sudah mengumpulkan 69 poin.
Tim asuhan Maurizio Sarri unggul empat angka dari Lazio yang duduk di peringkat dua. Sejak awal banyak yang menyangka, Bianconerri akan kesulitan karena posisi mereka yang rawan digeser klub rival AS Roma tersebut.
Ya, sejak kompetisi kembali dimulai, Juventus yang memuncaki klasemen hanya unggul satu angka dari Lazio. Beruntung, optimisme Cristiano Ronaldo dkk kembali menyelimuti skuad setelah menang dalam dua laga comeback.
Sementara, Lazio justru terpeleset dengan tumbang 2-3 dari Atalanta di saat yang bersamaan. Jarak keduanya berpeluang melebar jauh sebab pada Rabu (1/7) dini hari WIB, Juventus akan meladeni Genoa di Stadio Luigi Ferraris (live Bein Sport 2 Pukul 02.45).
Dalam catatan head to head, Juventus unggul telak dari lawannya. Pada lima bentrokan terakhir saja, lima di antaranya berhasil dimenangkan oleh I Bianconeri. Ditambah materi pemain mentereng seperti saat ini, wajar jika Juventus diunggulkan menang dalam pertandingan nanti.
Sarri tentu tak akan pusing dalam mengatur skuadnya. Sebab Juventus memiliki pemain-pemain dengan kemampuan yang hampir setara. Kecuali Cristiano Ronaldo yang selalu diistimewakan, penggawa Juventus lainnya punya kesempatan yang sama untuk unjuk kemampuan dalam pertandingan kontra Genoa.
Kendati demikian, Juventus tak harus jumawa. Pasalnya, laga masih ada 10 pekan. Tentu segala sesuatunya masih bisa terjadi atau malah bisa terjungkal di tengah jalan.
Terlebih dalam 10 pertandingan tersisa, Juventus harus berhadapan dengan tim-tim kuat seperti AC Milan (tandang), Atalanta (kandang), Lazio (kandang) dan AS Roma (kandang).
Dalam laga nanti, lini tengah menjadi problem baru bagi Juventus. Ya, Miralem Pjanic direncanakan pindah ke Barcelona. Tentu, Sarri tak mau memberikan posisi tersebut bagi pemain yang akan hengkang dari Allianz Stadium.
Adrien Rabiot dipastikan akan mengisi lini tersebut. Ini menjadi modal bagi Rabiot tampil secara reguler sejak ia mulai tidak diberi kesempatan bermain yang cukup banyak oleh sang pelatih, Maurizio Sarri.
Hingga kini, ia baru mencatatkan total 27 penampilan di seluruh kompetisi musim ini. Ketidakhadiran Rabiot membuat ruang ganti Juventus mendadak hening. Rumor kepindahannya ke klub lain makin menjadi-jadi.
Namun isu itu mendapat bantahan dari direktur Juventus, Fabio Paratici. Ia menegaskan bahwa sang gelandang akan bersama Juventus selama mungkin. "Ini tahun pertama Rabiot di Italia dan harus spesial," ujar Paratici kepada Sky Sport Italia dilansir dari Football Italia.
"Pada awal musim, kita banyak melihat keraguan pemain baru. Seperti Matthijs De Ligt, yang pernah menjadi bek terbaik di Liga Champions (bersama Ajax) di usia 19 tahun. Sekarang saya melihat ada opini yang berbeda soal dia," tandasnya. (fin/zul/tgr)