Masuknya kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di kawasan Car Free Day (CFD), Minggu (18/6) memancing kemarahan warga Jakarta. Apalagi, puluhan pengendara motor gede alias moge tersebut menggunakan lokasi itu untuk berbalapan liar.
Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia (HMPI) Andi Fajar Asti mengatakan, sepeda motor membuat kawasan Car Free Day tampak semrawut.
“Masuknya kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di kawasan Car Free Day Sudirman semberawut dan membahayakan warga Jakarta,” ucap Andi Fajar dikutip dari Pojoksatu, Minggu (28/6).
Terkait balapan moge, Andi menjelaskan dampaknya bukan hanya menganggu aktivitas pengguna area CFD, tetapi juga membahayakan warga sekitar.
“Parahnya puluhan moge malah balapan liar di tengah kerumunan sepeda dan pejalan kaki. Ini sangat berbahaya,” tegas Andi Fajar.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menjelaskan, Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day tak lagi berlokasi di Jalan Sudirman-Thamrin seperti biasanya mulai hari ini, Minggu (28/6).
Bukan hanya lokasinya saja yang berbeda. Beberapa aturan di dalam area HBKB nantinya pun memiliki perbedaan dengan HBKB biasanya.
Ia menjelaskan beberapa aturan baru ini dibuat agar HBKB tetap mampu menjaga marwah Pembatasan Sosial Berskala Besar masa transisi (PSBBT) dan melindungi masyarakat dari potensi penularan Covid-19.
“Sehingga potensi terjadinya kerumunan pada 32 kawasan khusus ini dapat dihindari dan tentu kita sebagai warga Jakarta dapat segera menuju masyarakat yang sehat aman dan produktif,” jelasnya. (sta/pojoksatu/ima)