Penggunaan komputer atau internet secara kompulsif dapat membahayakan kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan seseorang. Hal itu menjadi tanda seseorang sudah mengalami kecanduan.
Jika sudah dalam tahap yang serius, penggunaan perangkat elektronik lainnya seperti ponsel dan tablet yang berlebihan juga akan membuat kesehatan mental terganggu.
Kecanduan komputer sering terjadi pada anak muda dan juga anak-anak. Beberapa penelitian mengatakan bahwa satu dari setiap empat anak menderita kecanduan kondisi tersebut.
Jenis kecanduan internet ada beberapa jenis meliputi kecanduan cybersex atau menghabiskan terlalu banyak waktu di situs web xxx.
Selanjutnya, kecanduan hubungan online atau banyak terlibat dalam menemukan dan mempertahankan hubungan online sehingga orang sering lupa untuk berkumpul bersama keluarga atau orang yang dicintai.
Ada pula kompulsi atau menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain game online, perjudian, situs belanja, dan lelang.
Kecanduan pencarian informasi kompulsif merupakan kebiasaan yang baik untuk mencari pengetahuan online.
Bermain game juga dikenal sebagai kecanduan komputer offline, khususnya anak-anak yang lebih rentan terhadap jenis kecanduan ini.
Mereka menghabiskan banyak waktu bermain game sehingga menghambat studi dan kesehatan mereka.
Jadi, setiap kali mereka dimanjakan komputer atau internet, otak mereka melepaskan dopamin (hormon bahagia). Segera, mereka menjadi tergantung pada hormon ini untuk kebahagiaan yang mengarah pada kecanduan.
Sebagian besar dari mereka ragu apakah mereka hanya memiliki kebiasaan browsing internet atau kecanduan.
Menggunakan komputer atau internet adalah kebiasaan ketika kamu menggunakannya untuk waktu terbatas dan untuk beberapa tujuan yang bermakna.
Jika kamu ingin mengetahui apakah kamu memiliki kebiasaan atau kecanduan komputer atau internet, simpan komputer atau ponsel selama setengah jam dan fokuslah pada pekerjaan lain.
Jika kamu menahan diri dalam waktu yang terbatas, kamu hampir kecanduan. Jika tidak, maka kamu berada di sisi yang aman.
Gejala umumnya meliputi perubahan suasana hati dan tidak dapat membatasi waktu online, sangat khawatir tentang apa yang terjadi online saat sedang offline, penarikan sosial, depresi, kecemasan, dan mengurangi fokus pada studi atau tugas resmi.