Tunggu Kejutan

Sabtu 13-06-2020,10:00 WIB

Belakangan diketahui pula kekayaan lain di bawah gunung itu: silikon. Yang nilainya melebihi granit.

Ningde pun memiliki industri tambang bernilai tinggi. Seperti magnesium, zirconium, dan pemurnian silicon carbide.

Masih ada yang lebih berharga lagi: Ningde melahirkan seorang bayi bernama Zeng Yuqun. Yang ketika muda bekerja di galangan kapal milik BUMN di pinggir lautnya.

Zeng lantas mengambil kuliah fisika. Nilainya istimewa. Zeng pun meraih gelar doktor fisika dari Institute of Physic di China Academy of Science.

Kini umurnya 52 tahun. Kekayaannya sudah Rp 40 triliun.

Padahal CALT baru ia dirikan 9 tahun lalu --tahun 2011.

Begitu cepat meraksasa. Begitulah bisnis yang sesuai dengan zamannya.

Di Eropa, atau Amerika, nama Zeng Yuqun lebih dikenal sebagai Robin Zeng. Mr. Robin. Lebih mudah mengucapkannya.

Orang Eropa tidak mudah mengucapkan nama 'yu' dan 'qun'. Pengucapannya harus berbeda dengan tulisannya.

Itu harus diucapkan dengan mulut setengah perot --yang akan menghasilkan suara antara 'i' dan 'u'. Orang Sunda rasanya bisa melakukannya dengan lebih mudah: peuyeum, keukeuh,….

Saya beberapa kali melewati Kabupaten Ningde --kampung Robin Zeng itu. Yakni saat dari Kota Fuzhou (ibu kota Fujian) ke Kota Ningbo (di Provinsi Zhejiang) --melewati Kota Wenzhou.

Saya tidak menyangka di sini bisa dihasilkan baterai begitu besarnya.

Baterai memang masa depan energi. Semua kendaraan akan beralih ke listrik.

Masih akan ada bisnis besar lain: energy storage.

Produksilah listrik di siang hari --ketika matahari bersinar penuh. Simpanlah di baterai --untuk dipakai malam hari.

Bagi Zeng, masa depan kita itu ternyata adalah masa kininya. (*)

Tags :
Kategori :

Terkait