Kembangkan Jumlah Kawasan Industri di Jawa Tengah, Pemprov Gaet Investor Asing dan Domestik

Kembangkan Jumlah Kawasan Industri di Jawa Tengah, Pemprov Gaet Investor Asing dan Domestik

SAMBUTAN- Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno saat menghadiri rapat koordinasi nasional HKI di Hotel Gumaya, Semarang, Kamis, 25 Juli 2024.-Istimewa-Radartegal.disway.id

Kemudian Kawasan Industri Bukit Semarang Baru (BSB), Kawasan Industri Grand Batang City (KITB), Kawasan Industri Batang Industrial Park (BIP), dan Kawasan Industri Aviarna.

Rencananya, juga akan dilakukan pembangunan kawasan industri di Kendal, Demak, dan Cilacap. 

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, realisasi investasi di Jawa Tengah pada tahun 2023 sebesar Rp77,02 triliun. Dengan serapan tenaga kerja mencapai 280.643 orang. 

Sektor yang mendominasi Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 2023 adalah sektor industri barang dari kulit dan alas kaki, industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, industri tekstil, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, serta sektor industri mineral non logam. 

BACA JUGA: 8 Cara Meminimalisir Kerugian Investasi Saham: Investor Pemula Wajib Tau

BACA JUGA: Wilayah Pantura Jadi Tujuan Investor Asing, Tim Pengawasan Orang Asing Lakukan Hal Ini

Sedangkan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) didominasi sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran, jasa lainnya, sektor industri makanan, dan perdagangan reparasi.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam sambutannya secara virtual mengatakan, kawasan industri Provinsi Jawa Tengah memiliki okupansi sebesar 70,43 persen dengan total luas kawasan industri 4,595 hektare.

"Agar industri terus maju, kawasan industri harus bisa bertransformasi dengan memadukan konsep pemanfatan teknologi yang berwawasan lingkungan," katanya.  

Dengan begitu, lanjut dia, akan berdampak pada meningkatnya daya saing investasi, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. 

Sumber: