Waspadai Modus Penipuan Social Engineering Kuras Rekening M-Banking, Kenali Tandanya!

Waspadai Modus Penipuan Social Engineering Kuras Rekening M-Banking, Kenali Tandanya!

PENIPUAN - Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko menjadi korban penipuan social engineering.-freepik-

radartegal.id - Penipuan berbasis social engineering semakin canggih dan mengancam pengguna layanan perbankan digital. Berdasarkan laporan dari firma keamanan siber terkemuka, Kaspersky, serangan siber di sektor keuangan meningkat pesat sepanjang tahun lalu.

Pada tahun lalu, serangan trojan mobile yang menargetkan pengguna mobile banking di Android mengalami kenaikan signifikan, mencapai 32%. Salah satu trojan yang paling banyak tersebar adalah Bian.H, dengan total penyebaran mencapai 22%. 

Serangan ini sering kali tidak terdeteksi oleh pengguna hingga terjadi kebocoran data yang parah. Selain serangan trojan, modus phishing juga menjadi ancaman besar. Kaspersky mencatat bahwa serangan phishing yang menargetkan individu mencapai 30,68%, sementara pengguna korporat mencapai 27,32%. 

Modus penipuan social engineering ini sering kali melibatkan penggunaan identitas palsu, misalnya mengatasnamakan toko elektronik atau layanan keuangan palsu. Contoh kasus yang sering terjadi adalah penipuan yang mengatasnamakan Amazon (34%), Apple (18,66%), dan Netflix (14,71%). Bahkan, serangan terhadap PayPal tercatat mencapai 54,73%.

BACA JUGA: Telkomsel Jaga Data, Dorong Masyarakat Hadapi Modus Penipuan Online

BACA JUGA: Sudah Lunas Tagihan Pinjol Kok Masih Ditagih DC Lapangan? Bisa Jadi Penipuan Loh

Ancaman di sektor aset Kripto dan Toko Online

Phishing yang menargetkan pengguna aset kripto juga tidak kalah signifikan, dengan persentase mencapai 16%. Sementara itu, toko online menjadi target serangan phishing hingga 41,65%. Penipu sering kali memanfaatkan kurangnya kewaspadaan pengguna terhadap email atau pesan palsu yang tampak resmi.

Penjelasan pakar keamanan siber

Pakar Keamanan Siber dari Kaspersky, Igor Golovin, menjelaskan bahwa mayoritas serangan malware memiliki motif keuangan. Para penyerang terus mengembangkan kejahatannya seiring dengan munculnya jenis malware yang lebih canggih. 

"Penyerang selalu mencari celah baru untuk mengeksploitasi kelemahan sistem dan merampas uang korban," ujar Golovin.

Modus Penipuan Keuangan yang Marak Menurut OJK

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat beberapa modus penipuan keuangan yang semakin marak terjadi di masyarakat. Berikut adalah beberapa modus yang perlu diwaspadai.

Sumber: