5 Mitos yang Masih Dipercaya Warga Jawa Tengah hingga Kini
Masih banyak mitos yang dipercaya warga Jawa Tengah hingga kini. Simak 5 mitos paling populer, terutama nomor 3 yang bikin bulu kuduk merinding!--
Radartegal.com - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, ternyata masih ada mitos yang masih dipercaya warga Jawa Tengah hingga tahun 2025. Kepercayaan ini tidak hanya diwariskan turun-temurun, tetapi juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Beberapa mitos yang masih dipercaya warga Jawa Tengah bahkan menjadi pertimbangan penting dalam mengambil keputusan, seperti pernikahan atau membangun rumah. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya dan tradisi dalam masyarakat.
Meski terdengar kuno, mitos yang masih dipercaya warga Jawa Tengah tetap dipegang teguh oleh sebagian orang. Mereka percaya bahwa melanggar mitos tersebut dapat membawa nasib buruk atau malapetaka.
Lalu, apa saja mitos yang masih dipercaya warga Jawa Tengah di era digital ini? Simak ulasannya berikut ini untuk memahami bagaimana tradisi dan kepercayaan lokal tetap bertahan.
BACA JUGA: Mitos Alas Purwo di Banyuwangi yang Bikin Merinding, Konon Ada Kutukan dan Panggilan Suara Gaib
BACA JUGA: 5 Mitos Burung Perkutut Jawa dan Asal Muasalnya, Dipercaya Bawa Rezeki
Mitos populer di Jawa Tengah
1. Larangan Menikah dengan Weton atau Nama yang Sama
Mitos ini sangat kuat di kalangan masyarakat Jawa. Pasangan yang memiliki weton (perhitungan hari lahir Jawa) atau nama yang sama dianggap akan membawa kesialan, seperti perceraian atau bahkan kematian. Banyak keluarga yang masih berkonsultasi dengan ahli primbon sebelum menikahkan anak mereka.
2. Pantangan Membangun Rumah Menghadap Arah Tertentu
Beberapa wilayah di Jawa Tengah meyakini bahwa arah rumah memengaruhi rezeki dan keselamatan. Misalnya, rumah yang menghadap barat daya dianggap mengundang energi negatif, sementara arah timur dipercaya membawa keberuntungan.
3. Keberadaan Makhluk Halus di Tempat Sakral
Masyarakat percaya bahwa tempat-tempat seperti pohon besar, makam keramat, atau mata air memiliki penunggu gaib. Mereka menghindari perilaku tidak sopan di area tersebut agar terhindar dari gangguan makhluk halus.
4. Ritual Tolak Bala untuk Mencegah Musibah
Berbagai upacara seperti sedekah bumi atau larung sesaji masih dilakukan untuk menangkal bencana. Ritual ini diyakini dapat membawa perlindungan dan keberkahan dalam kehidupan.
BACA JUGA: Mitos Larangan Mandi di Sungai Serayu, Masyarakat Banyumas Percaya Hal Ini
BACA JUGA: Mitos Penamaan Sungai Serayu di Banyumas, Berasal dari Kata Sira Ayu
5. Peran Dukun dalam Menyelesaikan Masalah
Meski dunia medis sudah maju, banyak orang masih mengandalkan dukun untuk mengatasi masalah seperti penyakit non-medis, pencarian jodoh, atau keberhasilan usaha. Mereka percaya dukun memiliki kemampuan spiritual yang tidak dimiliki orang biasa.
Tanya jawab seputar mitos Jawa Tengah
Q: Apakah mitos weton sama masih relevan di kalangan generasi muda Jawa Tengah?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


