Mitos Tidak Boleh Potong Rambut Suami Selama Istri Hamil di Bali, Benarkah untuk Menolak Hal Energi Negatif?
Mitos Tidak Boleh Potong Rambut Suami Selama Istri Hamil di Bali, Benarkah untuk Menolak Hal Energi Negatif pict-istockphoto--
radartegal.id - Di Indonesia tepatnya pulau Dewata Bali terkenal akan adat dan tradisinya yang masih berjalan dengan harmonis serta masih dilestarikan oleh masyarakatnya. Ada salah satu tradisi di Bali yang akan kami bahas pada artikel di bawah ini, ini dia mitos tidak boleh potong rambut suami selama istri hamil di Bali.
Oleh masyarakat Bali, potong rambut adalah hal yang sakral dan tidak boleh dilakukan suami selama kehamilan sang istri. Apa sebenarnya yang menjadi alasannya? yuk simak penjelasan mitos tidak boleh potong rambut suami selama istri hamil di Bali.
Di Bali terdapat hal spiritual yang berpengaruh sehingga banyak sekali tradisi-tradisi dilakukan oleh umatnya sebagai hal menolak bala atau menolak hal-hal buruk yang tidak diinginkan terjadi selama hidupnya. Cari tau yuk penjelasan mitos tidak boleh potong rambut suami selama istri hamil di Bali berikut.
Tak usah berlama-lama lagi, mari kita simak bareng artikel dari radar tegal yang akan membahas mitos tidak boleh potong rambut suami selama istri hamil di Bali. Benarkah untuk menolak hal-hal dengan energi negatif?
BACA JUGA:5 Mitos Makhluk Mitologi Orang Bati yang Terkenal di Maluku, Mirip Kera Besar Bersayap Kelelawar
Mitos tidak boleh potong rambut suami di Bali
1. Simbol perlindungan
Pertama, mitos tidak boleh potong rambut suami selama istri hamil di Bali dianggap sebagai simbol perlindungan. Beberapa budaya sering menafsirkan bahwasannya orang yang punya rambut panjang bisa melindungi dirinya dalam hal-hal yang sifatnya membahayakan.
Nah, dalam konteks mitos di Bali ini membiarkan rambut suami tumbuh panjang juga dianggap sebagai cara untuk melindungi kehamilan sang istri dari segala kemungkinan ancaman buruk yang bisa saja terjadi.
2. Menghormati kehamilan
Kedua, mitos tidak boleh potong rambut suami selama istri hamil di Bali juga dianggap sebagai bentuk menghormati kehamilang sang istri. Membiarkan rambut suami tumbuh panjang dan tidak memotongnya sampai sang buah hati lahir juga dapat dianggap sebagai tindakan penghormatan terhadap istri.
Dengan kata lain, tidak potong rambut selama kehamilan istri bagi masyarat Bali menjadi simbol perhatian, dukungan, dan penghargaan terhadap proses kehamilan yang dijalani oleh istri.
BACA JUGA:Mitos pada Zaman Jayabaya yang Ramalannya Masih Dipercaya Sampai Hari Ini
3. Tradisi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: