Hasil Panen Padi Biosaka di Tegal Meningkat Setengah Ton

Hasil Panen Padi Biosaka di Tegal Meningkat Setengah Ton

Beras hasil panen padi biosaka di Tegal--

RADAR TEGAL - Setelah melakukan penerapan inovasi biosaka untuk tanaman padi, saat ini sudah memasuki musim panen. Salah satunya, petani Sukra dari Kelompok Tani Rukun Jaya yang menanam padi biosaka di wilayah Kelurahan Keturen, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal. 

Penanaman padi biosaka di Kota Tegal merupakan bagian dari Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) di DKPPP Kota Tegal. Selain Sukra di Kelurahan Keturen, petani Kota Tegal lainnya yang sudah menerapkan biosaka ada di Kelurahan Pesurungan Kidul, Kelurahan Krandon, Kelurahan Kalinyamat Kulon, dan Kelurahan Slerok. 

Koordinator Penyuluh Pertanian Kota Tegal Iswari Gunartiningsih didampingi Penyuluh Pertanian Kecamatan Tegal Selatan Kukuh Adiguna menyampaikan, produktivitas padi biosaka di lahan sawah petani Sukra mengalami peningkatan musim panen ini. Peningkatan itu, mencapai 8 ton atau naik setengah ton dibanding musim panen sebelumnya yaitu 7,5 ton.

“Di tahun yang ketiga menerapkan biosaka, alhamdulillah hasilnya bagus,” kata Iswari di Balai Penyuluh Pertanian Sumurpanggang di Jalan Ki Hajar Dewantara, Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Kamis 24 April 2024.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Tinjau Panen Padi dan Berdialog dengan Petani di Indramayu

Menurut Iswari, pihaknya cukup prihatin dengan lahan sawah yang kian menyempit. Namun demikian, tetap merasa berkewajiban memfasilitasi petani Kota Tegal untuk memproduksi padi yang lebih banyak dan berkualitas. 

"Penyuluh Pertanian merekomendasikan biosaka kepada para petani, karena tidak membutuhkan modal produksi untuk penggunaan pupuk kimia. Jika sebelumnya biaya produksi yang harus dikeluarkan petani bisa mencapai Rp3 juta, dengan Biosaka tidak menggunakan modal, karena memanfaatkan rumput yang ada di sekitar,” sebut Iswari.

Iswari mengungkapkan, kualitas beras dari padi biosaka tidak kalah dengan beras organik. Beras padi biosaka juga sehat untuk dikonsumsi karena tanpa obat kimia. Penyuluh Pertanian meyakini lahan sawah tersisa dapat menghidupi masyarakat Kota Tegal jika dikelola dengan baik, tentu dengan dipenuhinya sarana seperti alat panen, tenaga panen, dan tempat menjemur padi. 

Iswari mengungkapkan, dengan adanya biosaka, Penyuluh Pertanian berharap petani Kota Tegal tidak lagi ketergantungan dengan pupuk kimia. Karena sudah terbukti dapat meningkatkan produktivitas.

BACA JUGA: Keren Nih! Produktivitas Panen Padi di Jateng Tertinggi se Indonesia

Kepala DKPPP Kota Tegal Sirat Mardanus di tempat terpisah menyampaikan harapannya agar petani dapat beralih ke biosaka. Karena ramah lingkungan, berbiaya rendah, dan hasilnya tinggi. (*)

Sumber: