Keren Nih! Produktivitas Panen Padi di Jateng Tertinggi se Indonesia

Keren Nih! Produktivitas Panen Padi di Jateng Tertinggi se Indonesia

Provinsi Jawa Tengah berhasil memproduksi panen padi 9.655.654 ton gabah kering giling (GKG), pada tahun 2019. Jumlah tersebut, setara dengan produksi beras 5.523.969 ton beras. Adapun luas tanam pada tahun tersebut seluas 1.692.546 hektare dan luas lahan panen 1.678.479 hektare. 

Produktivitas padi Jawa Tengah mengalahkan Provinsi Jawa Timur yang justru mempunyai luas lahan panen lebih luas, yakni 1.702.426 hektare. Dengan luasan tersebut, provinsi itu menghasilkan 9.580.933,88 ton GKG. Produksi tersebut setara 5.496.581 ton beras dan menempatkannya pada posisi pertama.

Tempat ketiga adalah Provinsi Jawa Barat dengan luas panen 1.578.835 hektare dan menghasilkan padi 9.084.957 ton GKH, setara 5.212.039 ton beras.

Sementara itu, tempat keempat ditempati oleh Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara, DI Aceh, Sumatera Barat, dan Banten.

Jawa Tengah memperoleh penghargaan sebagai daerah dengan tingkat produksi beras tertinggi se-Indonesia tahun 2019. 

Penghargaan ini, diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, tepat pada HUT ke-70 Indonesia, Senin (17/8). 

Selain Provinsi Jateng yang memeroleh penghargaan, tiga kabupaten di Jawa Tengah juga memeroleh predikat produsen padi tertinggi. Ketiganya adalah Kabupaten Grobogan dengan 772.551 ton GKG di tempat ke delapan, Kabupaten Sragen dengan 766.012 GKG di tempat ke sembilan dan Kabupaten Cilacap dengan 699.965 GKG. 

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro bersyukur atas capaian tersebut. Ia mengatakan, selain usaha keras dari para petani, jalinan kerja sama antarsektor juga memengaruhi kenaikan produktivitas lahan padi di Jateng. 

"Sektor pertanian kalau nyambut gawe (bekerja) dipengaruhi wong jaba (orang luar), bibit dari swasta, saluran irigasi dari PSDA, pupuk dari BUMN. Ini hasil kerja sama di bawah arahan Pak Ganjar (gubernur Jawa Tengah)," ungkapnya. 

Suryo mengatakan, untuk menggenjot produksi padi, pihaknya memberikan berbagai bantuan dan program. Di antaranya, melakukan pembasmian hama wereng dan tikus, percepatan tanam dan pemberian bantuan pompa air. 

Selain itu, distanbun juga menyediakan bantuan alat pemanen (Combine Harvester). Selain itu, pihaknya juga menyiapkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). 

Tahun 2020 ini, disiapkan asuransi untuk 35 ribu hektare sawah puso, yang dananya bersumber dari APBD Jateng. 

"Ketika panennya cepat, maka lahan bisa dipersiapkan untuk ditanam kembali. Selain itu, kita juga memberikan bantuan benih saat pandemi Covid-19. Karena dengan bantuan tersebut, kami harap dapat mengurangi biaya usaha tani," paparnya. 

Suryo menambahkan, dengan produktivitas tersebut Jawa Tengah mampu menyuplai beras ke daerah-daerah lain. Seperti Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah serta ke wilayah Indonesia bagian timur. 

Sumber: