Mitos Jumat Kliwon Memiliki Kesan Seram di Indonesia, Ternyata Karena Sebab Ini

Mitos Jumat Kliwon Memiliki Kesan Seram di Indonesia, Ternyata Karena Sebab Ini

Penjelasan singkat tentang mitos Jumat Kliwon--

RADAR TEGAL - Mitos Jumat Kliwon, sebuah hari yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan seram di Indonesia. Konon, pada malam ini, kekuatan gaib dan makhluk halus lebih aktif dan berkeliaran di bumi. 

Sebagaimana yang kita tahu bahwa, mitos Jumat Kliwon ini sudah ada sejak lama. Hal ini membuat kita sebagai masyarakat agak risau saat ingin menjalani aktivitas diluar rumah, terutama kamis malam saat kliwon.

Pernahkah kita bertanya mengapa mitos Jumat Kliwon terkesan menyeramkan? Sehingga membuat para orang tua kita melarang kita bermain saat malam itu tiba. Kali ini kita akan mengulas hal yang menarik ini.

Berikut pembahasan mengenai dari mana asal mula mitos Jumat Kliwon ini dan mengapa Jumat Kliwon dianggap seram? SImak ulasannya sampai akhir.

BACA JUGA: Mitos Kali Prepil Slerok Tegal, Misteri Sosok Bruncul dan Raksasa Lele Putih

Asal mula mitos Jumat Kliwon

Mitos Jumat Kliwon berakar dari budaya Jawa dan kepercayaan animisme. Dalam budaya Jawa, terdapat sistem penanggalan "Pasaran" yang terdiri dari lima hari: Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.

Jumat Kliwon dianggap sebagai hari "keramat" karena merupakan perpaduan dua hari dengan nilai spiritual tinggi: Jumat, hari suci umat Islam, dan Kliwon, hari yang dianggap memiliki kekuatan mistis.

Alasan di balik kesan seram

Beberapa faktor yang membuat mitos Jumat Kliwon identik dengan keseraman:

Pengaruh budaya dan tradisi: Cerita rakyat, legenda, dan tradisi turun-temurun tentang hantu dan makhluk halus yang lebih aktif di malam Jumat Kliwon.

  • Numerologi: Angka 13, yang diasosiasikan dengan kesialan di beberapa budaya Barat, dikaitkan dengan Jumat Kliwon karena nilai neptu (penjumlahan nilai hari dan pasaran) yang berjumlah 13.
  • Kepercayaan mistis: Ritual pesugihan, santet, dan ilmu hitam diyakini lebih efektif dilakukan pada malam Jumat Kliwon.
  • Psikologi: Kepercayaan dan rasa takut kolektif masyarakat terhadap hal-hal mistis dan gaib.

Tertanam dalam mitos Jumat Kliwon, terdapat beberapa larangan yang diyakini masyarakat, walaupun tidak memiliki dasar ilmiah.  Larangan-larangan ini biasanya terkait dengan aktivitas yang dianggap bisa mendatangkan bahaya atau kesialan. Perlu diingat kembali bahwa larangan ini didasarkan pada kepercayaan turun-temurun, bukan fakta sains.

BACA JUGA: 5 Mitos Kepercayaan Orang Tionghoa yang Masih Kental, Benarkan Angka 4 Membawa Sial?

Berikut beberapa contoh larangan yang dipercaya masyarakat pada hari Jumat Kliwon:

  • Memulai kegiatan besar: Kegiatan penting seperti memulai usaha, perjalanan jauh, atau acara besar seperti pernikahan, kadang dihindari pada hari Jumat Kliwon. Ini didasari pada kepercayaan bahwa kegiatan tersebut berisiko mengalami kegagalan atau ketidakberuntungan.
  • Bepergian malam hari: Terutama untuk anak kecil, bepergian pada malam Jumat Kliwon kadang dilarang. Hal ini terkait dengan kepercayaan bahwa makhluk halus lebih aktif pada malam tersebut, sehingga dikhawatirkan bisa membahayakan.
  • Memotong rambut: Memotong rambut pada Jumat Kliwon dipercaya bisa membawa sial atau aura negatif. Larangan ini mungkin terkait dengan kepercayaan bahwa rambut memiliki kekuatan spiritual tersendiri.
  • Aktivitas tertentu: Beberapa aktivitas lain yang terkadang dihindari pada Jumat Kliwon termasuk memukul kasur saat dijemur, memancing di laut, atau bersiul di malam hari. Larangan ini biasanya lebih bersifat lokal atau tradisi yang dianut masyarakat di daerah tertentu.

Sumber: