Di Balik Kemegahan Masjid Agung Kota Tegal, Ternyata Pernah Jadi Saksi Bisu Perang Diponegoro

Di Balik Kemegahan Masjid Agung Kota Tegal, Ternyata Pernah Jadi Saksi Bisu Perang Diponegoro

--

RADAR TEGAL - Keberadaan masjid di suatu wilayah menjadi ciri khas tersendiri dari sebuah kota. Tidak terkecuali Masjid Agung Kota Tegal yang menjadi bangunan ikonik Kota Bahari.

Masjid ini merupakan masjid tertua di Kota Tegal dan mempunyai sejarah menarik yang perlu kamu tahu. Di balik kemegahan Masjid Agung Kota Tegal, masjid ini ternyata pernah menjadi saksi bisu Perang Diponegoro. 

Hal ini tentunya membuat keberadaan Masjid Agung Kota Tegal tidak bisa dipandang sebelah mata dalam sejarah perjuangan bangsa. Seperti apa kisah selengkapnya?

Simak tulisan ini sampai akhir untuk mengetahuinya. Karena di sini akan ada ulasan tentang Masjid Agung Kota Tegal, terkait sejarah berdiri dan tradisi unik di dalamnya. Berikut ulasannya.

BACA JUGA: Misteri Sejarah dan Keunikan Masjid Agung Tegal, Saksi Bisu Perang Diponegoro yang Mengagumkan

1. Sejarah Berdirinya Masjid Agung Kota Tegal

Masjid Agung Kota Tegal dibangun sekitar tahun 1825-1830 oleh KH Abdul Aziz bersamaan dengan terjadinya Perang Diponegoro. KH Abdul Aziz merupakan seorang ulama dan penghulu pertama di Kota Tegal.

Bukan hanya itu, beliau juga mempunyai hubungan kerabat dengan Raden Reksonegoro, bupati Tegal saat itu. Karena pembangunannya bersamaan dengan Perang Diponegoro saat itu, maka Masjid Agung Kota Tegal bukan hanya sebagai ikonik Kota Tegal saja, melainkan sebagai saksi bisu Perang Diponegoro. 

Sejak berdirinya, Masjid Agung banyak mengalami renovasi. Renovasi pertama di lakukan pada tahun 1927 untuk menghilangkan ruang paseban, dengan tujuan untuk membangun KUA (Kantor Urusan Agama) sebagai tempat melangsungkan pernikahan bagi masyarakat muslim.

Tahun 1953-1954, Masjid Agung kembali direnovasi besar-besaran untuk kedua kalinya, dengan tujuan untuk memperluas serambi depan sehingga menyatu dengan KUA. 

Renovasi ketiga dilakukan pada tahun 1970 dengan tujuan memperbaiki tempat wudhu di sebelah kanan. Kemudian, renovasi keempat dilakukan pada tahun 1985 guna merombak atap masjid supaya lebih tinggi. 

BACA JUGA: Sejarah Masjid Agung Tegal Terangkum di Sini, Berikut Hasil Bedah Bukunya

Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2015, di mana Masjid Agung Kota Tegal direhab secara besar-besaran oleh Siti Masitha Soeparno, walikota Tegal pada saat itu. Perombakan besar-besaran ini menuai pro-kontra di kalangan publik. 

Itulah sejarah berdirinya Masjid Agung Kota Tegal. Setelah mengetahui sejarahnya, pasti kamu penasaran apa saja dengan arsitektur dan tradisi Masjid Agung Tegal saat bulan Ramadhan. 

Sumber: