Harga Cabai di Kabupaten Tegal Melejit, Produksi Petani Anjlok 70 Persen

Harga Cabai di Kabupaten Tegal Melejit, Produksi Petani Anjlok 70 Persen

PETIK CABAI - Harga cabai di Kabupaten Tegal melejit. Yon, petani cabai di Desa Harjosari Kidul Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal saat memetik cabai yang membusuk, Kamis 22 Februari 2024.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

ADIWERNA - Harga cabai di Kabupaten Tegal melejit tetapi petani malah rugi besar. Kenaikan harga terjadi pada cabai keriting dan rawit. 

Kenaikan harga cabai di Kabupaten Tegal ini tidak menjadikan petani semringah. Mereka justru tepok jidat karena mengalami kerugian yang sangat besar.

"Walaupun harganya naik, tapi saya justru rugi," kata Yon, 54 tahun, petani cabai keriting dan rawit di Desa Harjosari Kidul Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal, Kamis 22 Februari 2024.

Dia menuturkan, harga cabai di Kabupaten Tegal untuk cabai keriting di tingkat petani saat ini mencapai Rp70 ribu per kilogram (Kg) dari sebelumnya cuma Rp25 ribu per Kg. Sedangkan cabai rawit di tingkat petani Rp80 ribu per Kg dari sebelumnya berkisar antara Rp25 ribu sampai Rp30 ribu per Kg.

BACA JUGA: Harga Cabai di Kabupaten Tegal Naik Tembus Rp80 Ribu per Kilogram, Ayam Potong Rp40 Ribu

Menurutnya, kenapa harga cabai di Kabupaten Tegal mahal, karena hasil produksi mengalami penurunan. Biasanya, Yon mengaku bisa panen hingga 500 Kg dengan luas lahan lebih dari setengah hektare. Namun saat ini, hanya bisa panen sekitar 200 Kg dengan luas lahan yang sama.

Penyebab penurunan itu karena cuacanya buruk. Sehingga menimbulkan hama yang merusak tanaman cabai. Hama itu bernama virus mini. Imbas diserang virus mini, hasil produksi anjlok sekitar 70 persen.

"Itulah kenapa saya rugi. Tanaman cabai saya diserang virus mini. Saya rugi sekitar Rp100 jutaan untuk luas lahan setengah hektare lebih," kata Yon, yang berdomisili di depan Pasar Trayeman Kecamatan Slawi ini.

Walau merugi, Yon mengaku tidak ada kompensasi dari pemerintah daerah setempat. Bahkan, pihaknya juga tidak mendapatkan asuransi. Rencananya, Yon tidak akan menanam cabai lagi selama cuacanya belum stabil. 

BACA JUGA: Makin Pedas, Harga Cabai Merah Keriting Tembus Rp86 Ribu per Kilogram Jelang Ramadhan

"(Tanamnya) Nanti sajalah. Nunggu virusnya hilang dulu. Karena menanam cabai modalnya besar. Totalnya bisa sampai Rp 100 jutaan," ucapnya. 

Pantauan di lokasi, Yon tampak sedih melihat tanaman cabainya yang busuk. Satu persatu, cabai yang busuk itu dipetik oleh Yon. Sesekali, Yon mengecapkan lidahnya sambil berjalan menyusuri tanaman cabainya.

Sumber: