Harga Cabai di Kabupaten Tegal Naik Tembus Rp80 Ribu per Kilogram, Ayam Potong Rp40 Ribu

Harga Cabai di Kabupaten Tegal Naik Tembus Rp80 Ribu per Kilogram, Ayam Potong Rp40 Ribu

MELAYANI - Harga cabai di Kabupaten Tegal mengalami kenaikan. Masitoh, salah satu pedagang cabai di Pasar Trayeman Slawi Kabupaten Tegal saat melayani pembeli, Kamis 22 Februari 2024.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Harga cabai di Kabupaten Tegal naik tembus Rp80 ribu per kilogram (kg). Ini berlaku untuk cabai rawit setan yang sebelumnya berkisar antara Rp40 ribu sampai Rp60 ribu per kg, menjadi Rp80 ribu per kg.

Selain cabai rawit setan, cabai merah keriting yang sebelumnya hanya Rp60 ribu per kg, sekarang Rp80 ribu per kg. Harga cabai di Kabupaten Tegal naik seiring dengan kenaikan harga komoditas lainnya. 

Selain harga cabai di Kabupaten Tegal, bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan. Termasuk daging ayam broiler yang juga naik.

Kenaikan harga cabai di Kabupaten Tegal dan komoditas lainnya itu terpantau di Pasar Trayeman Slawi, Kabupaten Tegal, Kamis 22 Februari 2024.

BACA JUGA: Makin Pedas, Harga Cabai Merah Keriting Tembus Rp86 Ribu per Kilogram Jelang Ramadhan

Selain cabai rawit setan dan cabai keriting, harga cabai rawit biasa juga naik. Dari sebelumnya Rp30 ribu, sekarang menjadi Rp50 ribu per Kg.

Sementara komoditas jenis bawang merah mengalami kenaikan Rp2 ribu. Dari sebelumnya Rp24 ribu, sekarang menjadi Rp 28 ribu per Kg. 

Bawang putih juga sama. Dari sebelumnya Rp40 ribu, sekarang menjadi Rp32 ribu per Kg. Bawang bombai dari sebelumnya Rp24 ribu, sekarang menjadi Rp28 ribu per Kg.

"Semuanya naik, cuma harga tomat yang turun. Tadinya Rp20 ribu, sekarang turun menjadi Rp12 ribu per kilogram," kata Masitoh, 40 tahun, pedagang sayuran di Pasar Trayeman Slawi, Kamis 22 Februari 2024.

BACA JUGA: Angka Inflasi Kabupaten Tegal 3,68 Persen, Cabai Jadi Penyumbang Tertinggi

Imbas dari kenaikan harga cabai di Kabupaten Tegal dan komoditas lainnya itu, Masitoh mengaku pendapatanya menurun drastis. Jumlah pembeli berkurang. 

Masitoh tidak tahu kenapa sejumlah komoditas itu naik.

"Saya tidak tahu naiknya karena apa. Dari sananya memang segitu. Sekarang yang beli sedikit. Kondisi pasar juga sepi," keluhnya.

Sumber: