Bupati Tegal Minta Teknologi Finansial di BUMD Diperkuat: Jangan Lengah untuk Berinovasi

Bupati Tegal Minta Teknologi Finansial di BUMD Diperkuat: Jangan Lengah untuk Berinovasi

SAMBUTAN - Bupati Tegal Umi Azizah memberikan sambutan saat acara di Gedung Dadali Pemkab Tegal, belum lama ini. Saat ini, bupati meminta teknologi finansial diperkuat di BUMD.-YERI NOVELI-radartegal.disway.id

RADAR TEGAL- Bupati Tegal Umi Azizah meminta layanan teknologi finansial di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Tegal diperkuat. Penguatan tersebut seiring dengan ekosistem masyarakat ekonomi digital yang juga terus menguat.

Menurut bupati, perusahaan perlu mengalokasikan investasinya di sektor pengembangan teknologi finansial. Misalnya, di sektor perbankan, perusahaan dituntut cepat beradaptasi dalam penggunaan aplikasi berbasis teknologi internet seperti mobile banking ataupun internet banking.

"Terlebih, populasi pengguna aplikasi berbasis tekfin (teknologi finansial) semakin banyak jumlahnya seiring peralihan generasi Z dan millenial sebagai pengguna transaksi nontunai dan uang digital terbesar," ungkap Umi Azizah. 

Pihaknya minta BUMD di Kabupaten Tegal mengonvergensikan layanannya ke platform digital. Terutama yang bergerak di sektor keuangan dengan memanfaatkan teknologi finansial atau tekfin.

BACA JUGA:Resah Menunggu Lama? Ini 5 Pinjol Langsung Cair Legal OJK 2023 yang Bisa Menjadi Solusi Kebutuhan Finansialmu

Umi menjelaskan, konvergensi layanan digital ini diperlukan untuk menangkap peluang pasar ekonomi digital yang semakin luas dan tidak tertutup kemungkinan akan mengonversikan layanan konvensional ke layanan berbasis internet dan artificial intelligence.

Dia menyebut, ada satu prinsip yang harus dipahami pelaku bisnis di era internet of things ini, yaitu yang besar belum tentu menang melawan yang kecil, tetapi yang cepatlah yang akan mengalahkan yang lambat.

“Saat ini BUMD sudah cukup baik memberikan layanannya, walaupun demikian saya minta jangan lengah untuk berinovasi, mengonvergensikan atau bahkan mengonversikan layanan konvensionalnya ke format digital sebagai langkah adaptif kita mengikuti perkembangan teknologi sangat cepat perubahannya,” kata Umi. (adv)

Sumber: