3 Penyebab Masyarakat Kerap Terjerat Pinjol, Hindari dengan 4 Cara Efektif Salah Satunya Pahami Risikonya

3 Penyebab Masyarakat Kerap Terjerat Pinjol, Hindari dengan 4 Cara Efektif Salah Satunya Pahami Risikonya

Kenali sejak dini penyebab banyak orang terjerat pinjol, agar tidak menghadapi risiko yang memberatkan finansial Anda.--

RADAR TEGAL - Membahas alasan mengapa banyak orang terjerat pinjol. Mengidentifikasi gaya hidup konsumtif, kebutuhan mendesak, dan literasi keuangan rendah.

Pinjaman online (pinjol) telah menjadi fenomena di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah pinjaman online yang terdaftar di OJK mencapai 102 perusahaan pada akhir tahun 2022.

Jumlah tersebut meningkat pesat dari tahun sebelumnya yang hanya 62 perusahaan. Peningkatan jumlah pinjol ini diikuti dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang terjerat pinjol.

Berdasarkan data OJK, jumlah pengaduan masyarakat terkait pinjaman online mencapai 30.694 kasus pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 14.934 kasus.

Beberapa alasan memilih pinjaman online

Terdapat berbagai alasan mengapa banyak orang terjerat pinjol. Beberapa alasan tersebut antara lain:

1. Gaya Hidup Konsumtif

Salah satu alasan utama mengapa banyak orang terjerat pinjaman online adalah gaya hidup konsumtif. Banyak orang menggunakan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup, seperti membeli barang-barang mewah, bepergian, atau nongkrong.

Hal ini diperparah dengan kemudahan akses terhadap pinjaman online. Pinjaman online dapat diajukan dengan mudah melalui aplikasi di smartphone.

Selain itu, proses pengajuan pinjaman online juga biasanya cepat dan tidak membutuhkan persyaratan yang banyak.

2. Kebutuhan Mendesak

Alasan lain mengapa banyak orang terjerat pinjaman online adalah kebutuhan mendesak. Banyak orang menggunakan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan mendesak, seperti biaya pengobatan, biaya pendidikan, atau biaya renovasi rumah.

Kebutuhan mendesak ini biasanya tidak dapat terprediksi dan tidak dapat kita tunda. Hal ini membuat orang terpaksa menggunakan pinjaman online, meskipun mereka tahu bahwa bunga pinjaman online sangat tinggi.

3. Literasi Keuangan Rendah

Alasan terakhir mengapa banyak orang terjerat pinjaman online adalah literasi keuangan yang rendah. Banyak orang tidak memahami risiko pinjaman online, seperti bunga yang tinggi dan denda yang besar.

Hal ini membuat orang tidak dapat mengelola pinjaman online dengan bijak. Mereka sering kali terjebak dalam utang yang semakin besar karena tidak mampu membayar cicilan pinjaman.

Tips menghindari jeratan pinjol

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari terjerat pinjaman online:

  1. Kelola keuangan dengan bijak.
  2. Jangan gunakan pinjaman online untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup.
  3. Pahami risiko pinjaman online.
  4. Gunakan pinjaman online dari perusahaan yang terdaftar di OJK.

Kesimpulan

Pinjaman online merupakan produk keuangan yang memiliki risiko tinggi. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami risiko pinjol sebelum menggunakannya.

Dengan memahami risiko pinjaman online atau pinjol, masyarakat dapat menghindari terjerat utang yang tidak perlu. (*)

Sumber: