Petani Pemalang Full Senyum, Harga Cabai Rawit Naik hingga 18.000 per Kilogramnya
Petani sedang memanen cabai rawit di lahan. Saat ini harga cabai rawit di tingkat petani di Pemalang naik hingga Rp18.000 per kilo.-Siti Maftukhah-
RADAR TEGAL - Petani cabai rawit di Pemalang full senyum. Sebab harga cabai rawit di tingkat petani saat ini naik hingga Rp18.000 per kilogram, setelah sebelumnya hancur.
Seperti diketahui sekitar satu bulan lalu harga cabai rawit mengalami penurunan yang drastis. Bahkan harga komoditas sayuran tersebut hingga sampai ke titik terbakawah sekitar Rp6 ribu sampai Rp7 ribu per kilogram.
Dengan harga dikisaran tersebut, petani cabai rawit di Pemalang mengalami kerugian yang besar. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang enggan melakukan panen dan membiarkan cabai mengering di lahan.
Sekarang dengan naiknya harga cabai rawit, petani di Kabupaten Pemalang dapat menikmati keuntungan yang semestinya. Sebab untuk merawat tanaman cabai rawit hingga panen membutuhkan modal yang tidak sedikit.
BACA JUGA:Petani Pemalang Menjerit, Harga Cabai Rawit Anjlok hingga Bikin Rugi
Mulai merangkak naik
Seperti disampaikan Titin, petani cabai rawit di Desa Jurangmangu Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang. Menurutnya harga cabai saat ini melambung tinggi dan menguntungkan petani.
Titin membeberkan, tingkat petani saja harga cabai terbilang mahal. Tidak seperti sebelumnya yang merugikan karena harga murah meriah.
"Harga cabai sekarang ini mencapai Rp25.000 perkilogram di petani. Sebelumnya berkisar Rp6.000 sampai Rp7.000 perkilogram" katanya, Selasa 10 Oktober 2023.
Melonjaknya harga cabai rawit, kata dia, memang diharapkan oleh petani. Terlebih sebelumnya mereka mengalami kerugian yang besar akibat harga yang murah meriah.
BACA JUGA:Harga Cabai Rawit di Pemalang Murah Meriah, Petani Hanya Bisa Pasrah
Produksi malah turun
Kendati demikian, sambung Titin, tidak semua petani merasakan nikmatnya kenaikan harga ini. Karena banyak tanaman cabai rawit yang rusak terkena serangan hama.
Dampaknya stok cabai rawit saat ini tidak banyak. Karena hanya beberapa petani saja yang masih bisa panen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: