Sulap Bungkus Kopi Jadi Kerajinan Punya Nilai Jual, Warga Tegal Juarai Inovasi Pengurangan Sampah

Sulap Bungkus Kopi Jadi Kerajinan Punya Nilai Jual, Warga Tegal Juarai Inovasi Pengurangan Sampah

Kerajinan yang punya nilai jual dari bungkus kopi--

RADAR TEGAL - Sejumlah warga dari Kelurahan Kraton menyulap bungkus kopi menjadi kerajinan yang memiliki nilai jual tinggi. Karya mereka pun berhasil menjuarai lomba inovasi pengurangan dan penanganan sampah di Kota Tegal, Senin 18 September 2023.

Karsih, 52 tahun mengatakan awalnya dia mengikuti kegiatan pelatihan daur ulang sampah. Selanjutnya, menerapkannya dengan mendaur ulang bungkus kopi menjadi kerajinan tangan yang punya nilai jual.

"Awalnya, saya ikut pelatihan yang digelar kelurahan dan berhasil membuat kerajinan berupa dompet. Kemudian, saya belajar lagi secara otodidak dan berhasil membuat tas, tikar sovenir berupa gantungan kunci,"ujarnya.

Menurut Karsih, beberapa produk hasil karya tersebut tersebut sudah terjual. Setelah itu, pihaknya kemudian banjir pesanan.

"Setelah bungkus kopi saya ubah menjadi tas, saya tawarkan ke majelis taklim dan ada yang membeli. Alhamdulillah, saat ini kami kebanjiran order,"jelasnya.

Karsih menambahkan, dalam waktu sehari, mampu membuat 2 buah tas. Kerajinan itu dia buat murni dari bungkus kopi dengan bahan tambahan yakni resleting.

Sementara Sutarman, menambahkan selain kerajinan itu, kelompoknya juga mendaur ulang sterofoam menjadi berbagai barang. Antara lain, paving blok karakter, hiasan kamar untuk anak dan miniatur ikan.

"Kemudian yang dari bahan bungkus kopi juga kita buat menjadi taplak dan hiasan bergambar kartun untuk anak-anak,"tandasnya. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Nani Lestari mengatakan Pemerintah kota (Pemkot) Tegal memiliki komitmen terhadap permasalahan sampah. Apalagi, terbatasnya lahan pembuangan akhir.

"Karenanya, kita sudah harus mengubah alur pengelolaan sampah yang semula kumpul, angkut, buang ke TPA. Menjadi kumpul, proses, jadikan rupiah,”ujarnya.

Pada pelaksanaannya, kata Nani, tentu masih menghadapi tantangan. Mulai dari penyebaran informasi, sosialisasi, serta edukasi tentang pengelolaan dan daur ulang kepada masyarakat.

"Karenanya, kolaborasi antar-pihak merupakan suatu hal yang perlu diterapkan. Melibatkan berbagai pihak untuk melakukan bagian dan fungsinya masing-masing,"tandasnya.

Karena itu, pihaknya menyambut baik kegiatan lomba inovasi pengurangan dan penanganan sampah di masyarakat, menuju Tegal Merdeka Sampah. Sehingga, muncul inovasi baru dari masyarakat dalam pengolahan sampah seperti daur ulang bungkus kopi tersebut.

"Kegiatan hari ini menjadi contoh, masyarakat Tegal memiliki potensi yang luar bias dalam mendaur ulang sampahnya. Selebihnya, pemerataan informasi perlu tetap dilakuka agar semakin banyak masyarakat yang berpartisipasi,”tambahnya.

Sumber: