Mitos Menabrak Kucing: Benarkah Dapat Mendatangkan Nasib Sial?

Mitos Menabrak Kucing: Benarkah Dapat Mendatangkan Nasib Sial?

Mitos menabrak kucing--

RADAR TEGAL – Tahukah Anda, hingga saat ini mitos menabrak kucing sering dihubungkan dengan hal-hal buruk. Berikut mitos menabrak kucing.

Sebagian orang dewasa meyakini bahwa orang yang menabrak kucing akan mengalami kecelakaan.

Kepercayaan ini diyakini oleh sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya di tanah Jawa.

Bahkan, ada juga yang beranggapan ketika kucing yang ditabrak lalu mati dan tidak dikubur oleh pelakunya, hal ini bisa membalaskan denda,.

Hal tersebut dijelaskan dalam buku Indra Keenam susunan RA Phoenix 2017, mitos yang berhubungan dengan hewan terkenal dengan istilah mediumship.

Mitos ini diyakini tanda-tandanya secara turun-temurun dan dikaitkan dengan benda hidup seperti binatang.

Sebagian masyarakat mengatakan bahwa mitos ini tidak boleh dilanggar. Lalu, bagaimana dengan pandangan Islam? simak artikel ini lebih lanjut, ya.

BACA JUGA: Arti Mitos Menabrak Kucing yang Belum Banyak Diketahui, Salah Satunya Menjadi Pertanda Buruk dan Kesialan

Mitos Menabrak Kucing karena Tidak Sengaja

Mitos menabrak kucing ternyata dijelaskan dalam buku Jabalkat II: Jawaban Problematika Masyarakat susunan MHM Lirboyo (2015).

Dalam buku tersebut dikatakan bahwa seseorang yang tidak sengaja menabrak kucing tidak bisa dikaitkan dengan hal-hal buruk. Sebab, mitos tersebut tidak sepenuhnya benar dalam Islam.

Mempercayai mitos buruk adalah bentuk dari tathayyur (menjadikan sesuatu sebagai pertanda kejelekan). Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada thiyarah (dalam keburukan) dan sebaik-baiknya thiyarah adalah al-fa’lu. Nabi ditanya, ‘yaa Rasulullah apa itu al-fa’lu?’ Nabi menjawab, ‘kalimat bagus yang kalian dengar’” (HR. Muslim).

Jadi, apabila seorang Muslim sampai  meyakini, membenarkan, bahkan melakukan suatu tindakan karenaya, maka Ia benar-benar telah keliru. Hal tersebut jelas tidak dibolehkan dalam Islam.

Orang yang mempercayai mitos tersebut maka dapat dikategorikan sebagai orang yang kufur.

Terlebih apabila Ia meyakini bahwa mitos  tersebut dapat mendatangkan manfaat ataupun kemudharatan.

Kemudian, ia tidak meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kuasa dan kehendak Allah SWT. Dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

“Thiyarah adalah syirik dan bukan dari kami, selain (apa yang terbersit dalam hati). Akan tetapi Allah menghilangkannya dengan tawakkal.” (HR. Ahmad).

Dijelaskan dalam Majalah Cat and Dog Edisi 12, menabrak kucing tidak sengaja tidak akan mendatangkan dosa. Allah SWT berfirman dalam surat Al-ahzab ayat 5 yang artinya:

“…Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Selain itu, apabila seseorang tidak sengaja menabrak kucing, maka sebaiknya ia menguburnya. Tindakan ini dilakukan bukan semata-mata karena mempercayai mitos tersebut, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab.

Hal ini karena, semua hewan termasuk kucing adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Oleh karena itu, umat Muslim wajib bersikap baik kepadanya. Jika tidak sengaja menabraknya, maka sebaiknya dipinggirkan atau dikubur terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan.

Sebagian ulama mengatakan bahwa tanggung jawab adalah bentuk dari adab seorang Muslim. Adab ini dapat memberatkan timbangan amal di akhirat kelak. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan amal bagi seorang Mu'min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak menyukai orang yang berbicara keji dan kotor.” (HR. At Tirmidzi).

BACA JUGA: Mitos Daun Sirih Hitam: Sebagai Sarana Tolak Bala

Demikian ulasan mengenai mitos menabrak kucing. Semoga bermanfaat.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: