1.453 Guru Honorer di Kabupaten Tegal Diangkat PPPK, Nazar Santuni Yatim Piatu Dipenuhi
Ketua Panitia Joko Waluyo menyerahkan nasi tumpeng kepada Bupati Tegal Umi Azizah saat acara santunan dan tasyakuran guru honorer diangkat jadi PPPK, di Pendapa Amangkurat Kabupaten Tegal.-Yeri Noveli-
RADAR TEGAL - Sedikitnya 1.453 guru honorer di Kabupaten Tegal diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sebelum diangkat menjadi PPPK, para guru SD dan SMP Negeri itu pernah nazar atau berjanji akan menyantuni anak-anak yatim atau piatu dan memberikan bantuan makanan sehat bagi ibu hamil berisiko stunting.
Akhirnya pecah telor. Janji itu diwujudkan dengan menghadirkan sebanyak 180 anak yatim atau piatu, serta 30 ibu hamil setelah mereka diangkat menjadi PPPK.
Pemberian santunan sekaligus tasyakuran ini digelar di Pendapa Amangkurat Kabupaten Tegal, Sabtu 2 Sepetember 2023 pagi.
BACA JUGA:Pendaftaran 2.555 PPPK 2023 di Brebes Bakal Dibuka, Berikut Formasinya
BACA JUGA:Kabar Gembira, Pemkot Tegal Dapat Kuota 183 Formasi PPPK 2023
Selain dihadiri oleh 1.453 guru honorer yang diangkat menjadi PPPK, hadir pula Bupati Tegal Umi Azizah, Anggota DPR RI Komisi lX dari Fraksi PDI Perjuangan Dewi Aryani dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Tegal.
"Pemberian santunan dan tasyakuran ini memang nazar kami. Niat ini tidak ada paksaan. Murni dari hati nurani masing-masing guru tepatnya sejak Desember 2021 lalu, dan baru bisa direalisasikan pada September 2023 ini," kata Ketua Panitia Acara Joko Waluyo, saat menyampaikan sambutan.
Sementara, Bupati Tegal Umi Azizah mengaku merasa senang dan bahagia karena 1.453 guru honorer di Kabupaten Tegal akhirnya diangkat menjadi PPPK.
Umi berharap, para guru PPPK ini mampu mendidik siswa menjadi lebih baik dalam akademik maupun perilaku atau akhlak.
BACA JUGA:46 PPPK di Tegal Terima SK Pengangkatan dan 6 PNS Dilantik dalam Jabatan Fungsional
BACA JUGA:KABAR GEMBIRA! Penyuluh KB Non-PNS Bisa Jadi PPPK, Tahun Ini BKKBN Ajukan 7.000 Kuota
Terlebih anak-anak ini merupakan generasi emas penerus bangsa, sehingga harus dibekali tidak hanya ilmu akademik, tapi juga perlu mempelajari etika menghargai orang lain atau yang lebih tua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: