Sejarah Museum Trowulan dan Koleksi yang Semakin Tua Menjadi Saksi Bisu Peradaban Abad 19

Sejarah Museum Trowulan dan Koleksi yang Semakin Tua Menjadi Saksi Bisu Peradaban Abad 19

Ilustrasi sejarah Museum Trowulan dan koleksi tua yang jadi saksi bisu peradaban abad ke 19.-(Foto: Tangkapan Layar/Twitter/Rafi).-

Pendirian Museum Trowulan tidak dapat dipisahkan dari penemuan situs arkeologi Trowulan pada abad ke-19. 

 

Semuanya bermula ketika Sir Thomas Stamford Raffles, seorang gubernur jenderal di Pulau Jawa pada tahun 1811 hingga 1816, melaporkan eksistensi reruntuhan kuno yang menyebar luas di daerah tersebut. 

 

Namun, saat itu, situs ini masih ditutupi oleh hutan jati yang lebat, sehingga sulit untuk melakukan survei lebih lanjut.

 

Tidak butuh waktu lama bagi pemerintah setempat untuk menyadari pentingnya melindungi artefak bersejarah di Trowulan dari tangan-tangan pencuri dan penjarah. 

 

Sebagai langkah awal, mereka memutuskan untuk membangun sebuah gudang sederhana untuk menyimpan benda-benda peninggalan arkeologi tersebut. 

 

Gudang ini kemudian menjadi cikal bakal dari Museum Trowulan yang kita kenal sekarang.

 

Transformasi Menjadi Museum Modern

 

Pada tahap selanjutnya, gudang penyimpanan tersebut mengalami perluasan area dan diubah menjadi sebuah museum yang lebih modern. 

Sumber: