VOC Ketar Ketir Kenaikan Tahta Pakubuwono II, Dibangunlah Benteng Fort Erfprins, Berikut Sejarahnya
Ilustrasi sejarah benteng Fort Erfprins terkait kenaikan tahta Pangkubuwono II membuat VOC ketakutan.-(Foto: Tangkapan Layar/Google Maps/Din Sham).-
Warisan Nama dan Masa Berubahnya Benteng
Salah satu nuansa menarik yang terungkap dalam sejarah ini adalah penamaan benteng.
Benteng ini mendapatkan nama Erfprins, yang dalam Bahasa Indonesia berarti "Pangeran Turun Temurun." Kebiasaan ini diperkenalkan oleh Bangsa Belanda, di mana anak pertama seorang raja akan diberi gelar Prins Van Oranje.
Kebetulan, saat itu Raja Belanda sedang memiliki anak pertama, yang diberi nama Prins Van Oranje. Benteng ini kemudian diartikan sebagai warisan sang pangeran, diberi nama Erfprins.
Pembangunan benteng ini berlangsung sejak tahun 1817 hingga 1848, di bawah kepemimpinan Raja Belanda William I dan kemudian diteruskan oleh anaknya yang naik tahta pada 1840, Raja William II.
Perjalanan benteng ini mengalami perubahan fungsi yang menarik. Awalnya, sebagai lokasi pertahanan pasukan Belanda, kemudian berubah menjadi Kantor Residen Madura Barat. Jejak sejarah ini pun terus berkembang, hingga benteng menjadi markas Brimob yang tetap relevan hingga saat ini.
Markas Sejarah dan Warisan Cagar Budaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: