Kehamilan Ketiganya Berisiko Tinggi, Emak-emak di Brebes Ini Beruntung Operasi Sesarnya Terjamin Program JKN

Kehamilan Ketiganya Berisiko Tinggi, Emak-emak di Brebes Ini Beruntung Operasi Sesarnya Terjamin Program JKN

Lina Cahyarini (42), warga Brebes, usai menjalani persalinan anak ketiganya melalui operasi sesar di RS Bhakti Asih Brebes, Jumat 10 Maret 2023.--

RADAR TEGAL - Bagi Lina Cahyarini (42), warga Brebes, persalinan anak ketiganya membuat dia waswas. Sejak awal kehamilannya, dia memang sudah dokter prediksi harus melalui persalinan sesar.

Beruntung operasi sesarnya terjamin program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN. Yang membuat Lina kuatir, karena dia mengalami kehamilan berisiko tinggi.

Lina sendiri akhirnya melahirkan putera ketiganya itu melalui persalinan sesar, dan sukses dia jalani, Jumat 10 Maret 2023 lalu, di Rumah Sakit Bhakti Asih Brebes. Lina merupakan seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak.

Dia dan keluarganya terdaftar dalam program JKN, sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI). Itu pula yang menyebabkan persalinan anak ketiganya melalui operasi sesar terjamin program JKN.

Ekonomi yang sulit menjadi faktor utama, mengapa dia terdaftar pada segmen tersebut. Namun, Lina tak pernah mempermasalahkannya, bagaimana dia menggantungkan harapan operasi sesarnya kepada program JKN.

BACA JUGA:Layanan Kataterisasi Jantung RSUD Kardinah Juga Layani Pasien BPJS

Selain itu, juga sebagai akses kesehatan diri beserta anggota keluarganya. “Waktu kali pertama bidan menyatakan hamil, saya memeriksakan diri ke bidan sesuai jejaring dari faskes pertama tempat saya terdaftar."

"Usia saya yang sudah lebih dari 40 tahun, menyebabkan saya memasuki usia rawan kehamilan dan berisiko tinggi,” kata Lina menceritakan awal kisahnya, Jumat 24 Maret 2023.

Saat ini, Lina memiliki tiga orang anak. Sebelumnya persalinan kedua anaknya, dia lakukan dengan persalinan normal. Lina mengaku secara rutin memeriksakan kehamilannya dengan menggunakan fasilitas program JKN.

Lalu ketika mendapatkan informasi mengenai proses persalinan yang harus dia jalani melalui operasi sesar, dia langsung banyak bertanya. Utamanya tentang bagaimana prosedurnya, agar tetap bisa mendapatkan jaminan dari program JKN yang dimilikinya.

Cari tahu prosedur operasi sesar

Maklum kondisi keuangan keluarganya sulit untuk membiayai operasi tersebut secara mandiri. Informasi dari salah seorang petugas RS Bhakti Asih, untuk sekali prosedur operasi sesar pasien umum di kelas tiga berkisar Rp10 juta.

BACA JUGA:Cukup Pakai Kartu BPJS Kesehatan, RSUD Suradadi Bisa Dilayani Endoskopi Pasiennya

Bagi Lina dan suaminya, nominal tersebut sangat besar. Apalagi suami Lina hanya bekerja sebagai buruh serabutan, dengan penghasilan yang tak pasti setiap bulannya.

Belum lagi untuk biaya kebutuhan sehari-hari keluarganya. Dan yang lebih pusing lagi, ungkap Lina,adalah kebutuhan biaya persalinan serta pascamelahirkan yang tidak sedikit jumlahnya.

"Saya tuh bersyukur sekali, anak saya semuanya juga bisa ikut program JKN. Waktu itu anak saya yang kedua masih menjalani terapi wicara, karena mengalami keterlambatan bicara. Beruntung sudah terdaftar program JKN, jadi setiap terapi dan pengobatannya pun menggunakan JKN," ujar Lina lagi.

Lina menambahkan pelayanan JKN ini baginya sudah sangat membantu dan memuaskan. Bukan karena persalinan operasi sesarnya terjamin program JKN, tetapi dia sudah membuktikannya sendiri.

Mulai dari pelayanan di faskes pertama, rumah sakit, hingga encana kepulangannya ke rumah.

Bayinya masih menjalani perawatan

Ada yang menarik dari cerita saat persalinan ketiga Lina. Saat itu, air ketubannya sudah pecah, tetapi tidak disertai pembukaan untuk jalan lahir sang buah hati.

BACA JUGA:65 Persen Angkatan Kerja di Kabupaten Tegal Belum Terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

Awalnya dokter sempat menganjurkan untuk induksi, namun mengurungkannya setelah melihat kondisi Lina yang mulai mengkhawatirkan. Sehingga akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan  operasi sesar.

Meski hingga kini bayinya masih menjalani perawatan, Lina bersyukur bayinya sudah terlindungi program JKN sejak lahir. Bayi ketiga Lina itu masih tetap harus dirawat di rumah sakit, karena sempat menelan air ketuban yang sudah mulai keruh.

Kini dia hanya tinggal fokus untuk memulihkan kondisi fisiknya, pascamenjalani operasi serta pemulihan putranya. “Sejak awal saya mendapat rujukan dari bidan, tidak ada yang mempersulit. Aman tidak ada kendala."

"Persalinan sesar saat itu hanya terkendala, karena ketubanya sudah pecah terlebih dahulu. Sehingga anak saya mengalami infeksi, dan harus menjalani perawatan terpisah,” cerita Lina.

Wujudkan pelayanan JKN yang setara 

Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal, Wahyu Kris Budianto merinci Kabupaten Brebes sudah meraih Universal Health Coverage (UHC). Berdasarkan data BPJS Kesehatan, beber Wahyu, hingga Maret 2023 tercatat 1.957.969 jiwa warga di kabupaten yang terkenal dengan bawang merahnya itu sudah terlindungi jaminan kesehatan.

BACA JUGA:Siagakan MCS di City Walk 'Malioboro' Tegal, BPJS Tegal Dekatkan Pelayanan JKN pada Pesertanya

Menurut Wahyu, jumlah tersebut setara dengan 96,96% dari total jumlah penduduk Kabupaten Brebes yang mencapai 2.019.255 jiwa. Wahyu Kris menambahkan mayoritas peserta program JKN di Kabupaten Brebes, berasal dari segmen PBI APBN atau berada di hak kelas rawat kelas III. 

Sedangkan jumlah fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan Cabang Tegal di Kabupaten Brebes, tambah Wahyu, ada 125 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 14 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).

Harapannya, ungkap Wahyu, ketersediaan dan sebaran faskes ini, mampu melayani masyarakat di Kabupaten Brebes. Wahyu menegaskan BPJS Kesehatan sebagai instansi yang pemerintah percaya menjalankan jaminan kesehatan akan berupaya keras. 

Utamanya dalam pemberian pelayanan terbaik yang mudah, anti ribet, cepat, setara, dan tidak diskriminatif. Demikian informasi tentang pengalaman seorang ibu di Brebes, yang operasi sesarnya terjamin program JKN, karena merupakan peserta aktif segmen PBI. (*)

Sumber: