Stunting Kabupaten Tegal Masuk 5 Besar Penurunan Tertinggi, Bupati Umi Ingatkan Hal Ini

“Sejak 2014 kami sudah merehab sedikitnya 10.907 unit rumah tidak layak huni dengan anggaran Rp149 miliar. Selain itu, untuk mengurangi beban keluarga di bidang pendidikan anak, kami mengalokasikan anggaran Rp9,95 miliar tahun 2023 ini,” ungkapnya.

Selain dialog interaktif yang berjalan gayeng, masyarakat setempat juga memanfaatkan sejumlah pelayanan publik yang dibuka Pemkab Tegal di lokasi.

BACA JUGA:Keren Nih! Prevalensi Stunting Kabupaten Tegal Turun 5,7 Persen Poin

BACA JUGA:Gebyar Posyandu di Brebes, Ketua FKPI Bilang Pemimpin Harus Peduli Stunting

Di antaranya seperti pengurusan dokumen administrasi kependudukan, pembayarab PBB dan pajak kendaraan bermotor, pemeriksaan kesehatan, perpanjangan masa berlaku surat izin mengemudi (SIM) hingga konsultasi keuangan Bank Jateng.

Sementara itu, Kepala Desa Luwijawa Agus Suprayitno melaporkan sejumlah pelayanan publik yang diakses warganya selama Tilik Desa. Antara lain pembuatan kartu keluarga oleh 11 keluarga.

Kepengurusan identitas kependudukan digital 23 orang, donor darah PMI 15 orang, pemeriksaan kesehatan 111 orang. Layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor oleh UPTD Samsat 31 orang , BPJS Kesehatan 2 orang. 

Layanan keuangan Bank Jateng 5 orang, pelayanan perpanjangan masa SIM oleh Polres Tegal 19 orang, pembayaran pajak PBB perkotaan dan perdesaan 4 orang, dan pendaftaran nomor induk berusaha 8 orang. ***

Sumber: radartegal.disway.id