Bukan Kutukan, Ini 2 Riwayat Candi Asu Sengi yang Justru Dianugerahi Raja Besar

Bukan Kutukan, Ini 2 Riwayat Candi Asu Sengi yang Justru Dianugerahi Raja Besar

Candi Asu Sengi yang Terkenal Tentang Kutukan Menjadi Anjing, Sebenarnya Dulu Bangunan Suci dan Dianugerahi Raja Besar Mataram Kuno--

RADAR TEGAL - 25 km dari Candi Borobudur, terdapat candi mungil yang sangat indah serta mendapat penghormatan dari raja besar Mataram Kuno, yakni Candi Asu Sengi. Konon, candi ini juga menyimpan payung bersepuh emas. 

Candi Asu Sengi sendiri terkenal dengan legenda Dewindani, yakni perempuan yang dikutuk menjadi anjing, yang arcanya ditemukan di candi ini. Namun, sejatinya itu hanyalah arca Nandini yang sudah aus dan tidak dikenali lagi. 

BACA JUGA:2 Mitos Candi Asu Sengi, Konon Tukang Selingkuh Dikutuk Jadi Anjing

Candi Asu Sengi memang tidak memiliki inskripsi tahun pembuatan. Meskipun begitu, menurut prasasti-prasasti yang ditemukan di sekitarnya, candi ini dibangun pada masa Maharaja Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala. 

Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu candi yang terkenal di Indonesia, tepatnya di tanah Jawa. Melansir dari kanal youtube ASISI Channel berikut informasi mengenai 2 riwayat Candi Asu Sengi.

BACA JUGA:Situs Liyangan Setua Peradaban Romawi Kuno? Ternyata Inilah 4 Periode Sejarahnya

2 Riwayat Candi Asu Sengi

1. Bangunan suci di Salingsingan

Ada dua prasasti yang ditemukan di sekitar candi ini, yakni Prasasti Kurambitan (869 M) dan Prasasti Sri Manggala (876 M), yang keduanya ditulis pada lingga patok.

Kedua prasasti ini menceritakan seorang pejabat bernama Mpu Apus yang melaksanakan perintah raja untuk menetapkan Kurambitan dan Sri Manggala sebagai sima atau wilayah bebas pajak, untuk keperluan dharmmanira beliau di Salingsingan.

Menurut ahli sastra Jawa Theodoor Pigeaud, kata dharmma bermakna 'bangunan suci'. Jadi, Mpu Apus membangun sebuah bangunan suci di Salingsingan.

BACA JUGA:3 Keunikan Candi Bangkal, Candi yang Menjadi Penangkal Banjir Sungai Brantas

Salingsingan sendiri kemungkinan besar adalah lokasi candi ini, karena meski nama ini tidak digunakan lagi, nama Sungai Tlingsing di dekat Candi Asu diduga kuat adalah perubahan dari Salingsingan. 

Angka tahun pada Prasasti Kurambitan kemungkinan adalah tahun dibangunnya Candi Asu, yakni tahun 869 M.

Sumber: youtube asisi channel