Petilasan Gunung Gambar: Tempat Pertapaan Mangkunegara I yang Menyimpan Rahasia Perang Melawan Belanda!
Petilasan Gunung Gambar-TravelsPromo-
RADAR TEGAL – Petilasan Gunung Gambar merupakan kisah yang terpahat dalam setiap lekuk bukit yang kini berdiri megah di Wonosari, Kampung, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, DIY.
Petilasan Gunung Gambar bukan sekadar sepotong tanah saja, melainkan juga bagian tak terpisahkan dari warisan budaya dan sejarah seni daerah tersebut.
Petilasan Gunung Gambar terus mengalir, menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Meskipun namanya kini hanya terdengar sebatas julukan, tetapi esensi dan makna yang terkandung di dalamnya tetap hidup.
Berikut adalah informasi mengenai Petilasan Gunung Gambar yang dilansir dari kanal YouTube Berbagi Tahu oleh Radar Tegal.
BACA JUGA:Misteri dan Legenda Gunung Marapi di Pusaran Sejarah Minangkabau
Tempat menggambar dan sejarah abad ke-18
Bukit ini diberi nama Gunung Gambar dengan makna khusus sebagai tempat untuk berkarya seni menggambar.
Kisahnya dimulai pada abad ke-18, ketika gunung ini dijadikan tempat pertapaan oleh seorang pangeran dari kraton Surakarta.
Pangeran tersebut adalah Raden Mas Said atau yang dikenal juga sebagai Pangeran Sambernyawa.
Ia adalah anak dari Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura dan Raden Ayu Wulan, serta menantu dari Pangeran Mangkubumi, pendiri Kesultanan Yogyakarta yang bergelar Hamengkubuwono.
BACA JUGA:Mushola di Tepi Kawah? Ini 5 Misteri Gunung Galunggung yang Memukau!
Pertapaan Pangeran Sambernyawa di Gunung Gambar
Pangeran Sambernyawa datang ke tempat yang sebelumnya disebut Gempol, dipicu oleh kekecewaan atas tindakan penjajahan Belanda.
Penjajah Belanda telah menculik ayahnya, Pangeran Arya Mangkunegara, dan mengasingkannya hingga meninggal.
Dengan tekad untuk melanjutkan perjuangan melawan penjajah, Pangeran Sambernyawa pergi ke gunung ini dan mencari bantuan dari Ki Demang Singodikoro.
Dalam perjalanan ini, Pangeran Sambernyawa diminta oleh Ki Demang Singodikoro untuk bermeditasi di petilasan ini, tempat yang pernah digunakan oleh "The Mask", anak dari Prabu Brawijaya ke-5, leluhur masyarakat Ngawen.
Di sini juga terukir strategi perang melawan Belanda yang direncanakan oleh Pangeran Sambernyawa.
BACA JUGA:Menelusuri Misteri dan Mistis di Puncak Mega, Gunung Puntang
Peninggalan Pangeran Sambernyawa dan Eyang Gading Mas
Pangeran Sambernyawa kemudian menjadi Adipati pertama di Praja Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Fatih Mangkunegara I.
Ini terjadi setelah pecahan dari Kesunanan Surakarta. Meskipun hilangnya kedaulatan politik Mangkunegaran setelah kemerdekaan Indonesia, nilai sejarahnya tetap dijaga oleh masyarakat setempat.
Peninggalan sejarah ini juga merujuk pada petilasan Gunung Gambar, dengan Batu Kong yang diyakini sebagai tempat Pangeran Sambernyawa duduk.
Tak jauh dari sana, ada juga petilasan Eyang Gading Mas, yang merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya ke-5. Setiap tahun, pelaksanaan nyadran diadakan di gunung ini dan hutan Wonosadi untuk mengenang leluhur masyarakat Ngawen.
Keindahan puncak Gunung Gambar
Kini, petilasan Gunung Gambar telah menjadi tujuan wisata yang menawarkan panorama indah dari puncaknya. Tempat ini juga memiliki nilai wisata budaya dan spiritual.
Pengunjung datang dari berbagai tempat untuk menikmati pemandangan Gunung Merapi, Waduk Gajah Mungkur, Rawa Jombor, dan lainnya yang terlihat jelas dari puncak Gunung Gambar, terutama saat cuaca cerah.
Dengan kekayaan sejarah yang terpatri dalam setiap lekuknya, Petilasan Gunung Gambar menjadi destinasi wisata spiritual yang menarik untuk dikunjungi.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagi tahu