Misteri Gunung Slamet di Jawa Tengah yang Jarang Diketahui Orang, Di Antaranya Dulu bernama Gunung Agung

Misteri Gunung Slamet di Jawa Tengah yang Jarang Diketahui Orang, Di Antaranya Dulu bernama Gunung Agung

Misteri Gunung Slamet merupakan salah satu faktor yang menjadikannya sebagai salah satu gunung populer di Pulau Jawa.--

RADAR TEGAL - Sebagai gunung tertinggi di Jawa Tengah, mitos dan misteri Gunung Slamet sangat melegenda. Bahkan konon jika meletus besar, Pulau Jawa akan terbelah dua. 

Gunung Slamet memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl). Gunung ini memiliki nama yang sangat unik, baik dalam bahasa maupun dalam maknanya.

Slamet dalam bahasa Jawa mempunyai arti selamat. Ternyata nama tersebut bukanlah nama awal yang penuh misteri dari Gunung Slamet yang telah lama kita kenal.

Gunung ini mempunyai wilayah di lima kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Antara lain Kabupaten Pemalang, Purbalingga, Brebes, Tegal, dan Banyumas.

Lalu apa nama asli dari gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa tersebut? Bisa jadi ini mungkin baru kali pertama kita ketahui.

Dua versi nama asal Gunung Slamet

Ada dua versi misteri nama Gunung Slamet yang selama ini berkembang luas di masyarakat sekitar dan Jawa Tengah. Yang pertama adalah seperti yang diungkapkan sejarawan Belanda, J  Noorduyn. 

Dia pernah menyebutkan bahwa nama asli gunung tersebut adalah Gunung Agung. Pernyataan itu berdasarkan naskah berbahasa Sunda tentang petualangan Bujangga Manik.

Yakni seorang pengembara yang berkeliling Pulau Jawa. Bujangga Manik disebut juga Prabu Jaya Pakuan, seorang resi Hindu dari Kerajaan Sunda.

Banyak daerah yang disebutkan dalam naskah kuno tersebut, termasuk gunung. Salah satunya misteri Gunung Agung yang lokasinya sama dengan dengan keberadaan Gunung Slamet saat ini.

Tetapi tak sedikit pula yang menyebutkan bahwa nama asli Gunung Slamet adalah Gunung Gora. Konon tokoh yang menamakannya adalah Syeh Maulana Malik Magribi.

Salah satu tokoh penyebar ajaran Islam di Pulau Jawa itu konon suatu hari mengalami penyakit kulit yang sulit disembuhkan. Kemudian dia pergi ke Gunung Gora.

Temukan sumber air panas

Saat tiba di Gunung Gora, Syeh Maulana Malik Magribi menemukan sumber air panas dengan tujuh pancuran di lerengnya. Sekarang tempat tersebut berada di daerah Baturaden, Purwokerto.

Sumber: