Fakta Menarik Tentang Bubur Sumsum dan Sejarah Namanya

Fakta Menarik Tentang Bubur Sumsum dan Sejarah Namanya

Bubur Sumsum--

RADAR TEGAL - Banyak makanan khas Indonesia dengan berbagai rasa baik dari asin, pedas dan manis. Salah satu makanan khas Indonesia yang manis yaitu bubur sumsum.

Bubur sumsum yaitu makanan terbuat dari tepung ketan dan biasa disajikan dengan siraman gula merah dan santan. Bubur ini banyak disukai dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak sampai ke orang tua pun menyukai makanan ini.

Namun bubu sumsum ini emmpunyai sejarah yang luar biasa, oleh karena itu kami akan merangkumnya dalam artikel ini. Bukan hanya sebagai makanan khas saja, namun bubur sumsum jug mempuyai nilai lebih bagi nenek moyang kita. Berikut penjelasannya yang harus kalian ketahui.

1. Terciptanya bubur sumsum mulanya sebagai strategi menghadapi paceklik pangan

Ratusan tahun Indonesia menjadi negara yang terjajah, menjadikan nenek moyang kita pada zaman itu kesulitan mencari bahan makanan pokok nasi. Lahan-lahan digunakan bukan untuk kepentingan rakyat. Di tengah himpitan itu, masyarakat mulai mencari cara agar dapat terlepas dari kelaparan.

Salah satunya dengan menyiasati kuantitas sekian liter beras dengan perbandingan air yang lebih banyak. Inilah cikal bakal lahirnya bubur pada masa itu. Termasuk bubur sumsum yang berasal dari beras ketan. Agar diperoleh makanan dalam porsi yang lebih banyak, bubur tentunya menjadi salah satu opsi terbaik.

2. Asal-usul nama "sumsum" pada bubur sumsum

Karena derajat bubur lebih rendah dari nasi, bubur di negara Indonesia lebih merujuk pada keterbatasan, sehingga rasanya sulit menemukan sejarah bubur yang memiliki campuran daging hewan. Lalu mengapa bubur beras ketan ini dinamakan dengan bubur "sumsum"? Karena bubur ini memiliki warna putih seperti warna sumsum tulang, maka penamaan dari penganan ini adalah bubur sumsum. 

3. Biji salak merupakan teman setia sebagai pelengkap bubur sumsum

Bubur sumsum memang nikmat walaupun hanya disajikan bersama siraman gula merah dan santan. Tapi biasanya bubur sumsum selalu disajikan bersama biji salak, salah satu kudapan berbahan dasar umbi-umbian berbentuk bulat-bulat kecil dengan warna oranye-kecokelatan. Bubur sumsum dan biji salak ini lebih banyak ditemui ketika bulan Ramadan, sebagai takjil saat berbuka puasa.

4. Bubur sumsum berwarna hijau dengan tambahan daun pandan atau daun suji

Selain berwarna putih seperti sumsum tulang, bubur sumsum juga ada yang disajikan berwarna hijau menarik. Warna hijau ini berkat tambahan pewarna alami daun suji maupun daun pandan dan pastinya harum bubur sumsum ini menjadi lebih menggugah selera. Kamu lebih suka yang putih atau yang hijau?

5. Filosofi bubur sumsum dan eksistensinya sebagai salah satu jamuan ritual adat

Bukan saja sebagai penganan yang mampu mengenyangkan perut, bubur sumsum juga kerap dijadikan sebagai jamuan saat ritual adat berlangsung, khususnya bagi masyarakat di pulau Jawa. Ritual adat tersebut contohnya seperti 'pitulungan', yang artinya lebih kepada meminta Tuhan agar dilancarkan keinginannya.

Sumber: