Kerap Memicu Banjir, Sungai Desa Kabunan Kabupaten Tegal Dinormalisasi Rp1,8 Miliar

Kerap Memicu Banjir, Sungai Desa Kabunan Kabupaten Tegal Dinormalisasi Rp1,8 Miliar

NORMALISASI - Sejumlah warga melihat proses normalisasi di Sungai Cilereng Desa Kabunan Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal, Kamis 10 Agustus 2023.-YERI NOVELI/RADAR SLAWI-

RADAR TEGAL - Kerap memicu banjir, Sungai Desa Kabunan Kabupaten Tegal akhirnya mendapat penanganan. Sungai Cilereng yang membentang di wilayah RW 04 Desa Kabunan Kecamatan Dukuhwaru itu dinormalisasi dengan anggaran Rp1,8 miliar.

Hal ini setelah sungai tersebut mengalami sedimentasi atau pendangkalan selama bertahun-tahun. Ikmalana, 46 tahun, salah satu warga yang rumahnya berada di depan sungai tersebut menuturkan, setiap musim hujan, rumah warga selalu terendam banjir.

Hal itu karena sungai tersebut mengalami pendangkalan sehingga airnya meluap ke permukiman penduduk.

"Di sini memang langganan banjir, setiap tahun bisa sampai dua kali banjir. Pendangkalannya sudah sangat parah," ucapnya.

BACA JUGA:Antisipasi Banjir di Brebes, DPU Normalisasi Sub Sistem Drainase Sigeleng

Praktis, setiap musim hujan, air sungai kerap meluap dan mengakibatkan banjir. Tidak sedikit rumah penduduk yang terendam banjir. 

Mengingat hal itu, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Agung Yudhi Kurniawan yang berdomisili di desa tersebut langsung turun tangan. Dia menggandeng keluarga besarnya yang memiliki perusahaan galian C untuk menggelontorkan dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nya untuk biaya normalisasi sungai tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp1,8 miliar. Uang itu murni dari kantong pribadi keluarga besarnya.

"Kebetulan keluarga kami memiliki perusahaan penambangan. Nama perusahaannya PT Ganis SM. Dan kami menyalurkan CSR kami untuk normalisasi sungai ini," kata Agung Yudhi Kurniawan, anggota Fraksi PDI Perjuangan, saat ditemui di lokasi, Kamis 10 Agustus 2023.

Agung mengemukakan, normalisasi sungai akan berlangsung selama sekitar 21 hari ke depan. Selain warga, pihaknya juga melibatkan dinas terkait dan pemerintah desa setempat untuk melakukan pengerukan sungai tersebut.

"Semoga setelah dinormalisasi, aliran sungai lancar kembali. Dan tidak banjir lagi. Pesan kami, jangan membuang sampah sembarangan," ucapnya.

BACA JUGA:Normalisasi Sungai Babakan Belum Terlaksana, Warga Brebes Sengaja Lakukan Ini

Sekretaris Desa Kabunan Solihin membenarkan hal itu. Dia mengatakan, sejatinya normalisasi sungai dilakukan setiap 5 tahun sekali.

Namun, sejak tahun 2012, Sungai Cilereng tidak pernah dinormalisasi. Praktis, setiap musim hujan, air sungai meluap karena alirannya tidak lancar.

Menurutnya, dengan adanya normalisasi itu, pihaknya sangat berterimakasih. Karena jika menggunakan Dana Desa (DD), tentu tidak akan mampu. 

"Alhamdulillah keluarganya Mas Agung rela melakukan normalisasi sungai ini. Kami sangat berterimakasih sekali," tutupnya. ***

Sumber: