Kisah Putri Raja Bali yang Mualaf dan Dibunuh Ayahnya Sendiri Akibat Kesalahpahaman

Kisah Putri Raja Bali yang Mualaf dan Dibunuh Ayahnya Sendiri Akibat Kesalahpahaman

Kisah putri Raja Bali yang masuk Islam bernama Gusti Ayu Made Rai atau Raden Ayu Siti Khotijah-Tangkapan layar YouTube/Cokober Channel-

RADAR TEGAL – Dulu ada seorang putri Raja Bali Pemecutan yang masuk agama Islam alias mualaf karena mengikuti keyakinan sang suaminya. Putri tersebut bernama Gusti Ayu Made Rai Pemecutan yang sebelumnya telah dibesarkan dan memeluk agama Hindu.

Kisah putri Raja Bali yang masuk Islam ini berawal dari pertemuannya dengan sang suami, yaitu seorang Raja Bangkalan Madura bernama Pangeran Cakraningrat IV. Perempuan cantik tersebut menjatuhkan pilihannya kepada sang raja itu meski banyak lelaki yang mengincarnya.

Melansir dari kanal YouTube Al Fathan pada Kamis, 10 Agustus 2023, berikut selengkapnya kisah putri Raja Bali yang masuk Islam dan terbunuh di tangan Ayahnya sendiri. Simak ulasannya hingga akhir artikel ini. 

Menikah dengan Raja Bangkalan Madura dan memeluk agama Islam

Gusti Ayu Made Rai memiliki paras yang cantik dan menawan, membuat banyak pria kala itu mengincarnya. Meski begitu, ia jatuh hati kepada sang Pangeran Cakraningrat IV.

Walaupun harus berpindah agama, keluarga Bali Gusti Ayu menyetujui pernikahan keduanya.

BACA JUGA : Relief Penuh Dualisme, Inilah 3 Kisah Magis Era Akhir Majapahit di Candi Surowono

Seluruh prosesi pernikahan mereka berlangsung sesuai syariat Islam dan akhirnya Gusti Ayu secara sah memeluk agama Islam serta berganti nama menjadi Raden Ayu Siti Khotijah. Setelah pernikahannya, ia ikut dengan sang suami ke Bengkalan. 

Dituduh melafalkan mantra-mantra ilmu hitam oleh keluarga Bali

Suatu waktu, Siti Khotijah meminta izin kepada sang suami untuk pulang ke rumah orang tuanya.

Ia pun diizinkan oleh Pangeran Cakraningrat sembari diberikan doa dan ditemani oleh beberapa pengawal dan dayang.

Saat ia sudah sampai di Bali, Siti Khotijah masih menunaikan ibadah salat lima waktu sebagaimana biasanya. 

Ketika ia sedang beribadah, sang patih kerajaan Ayahnya mengira Siti Khotijah sedang melafalkan mantra-mantra ilmu hitam. 

Di sisi lain, sang patih tidak mengetahui cara beribadah umat muslim kala itu. Sayangnya tanpa bertanya lebih dulu, sang patih langsung melaporkan dugaannya tersebut kepada sang Raja. 

Sumber: