Fakta Unik Candi Asu Sengi Dukun, Peninggalan Mataram Kuno Masa Rakai Kayuwangi dan Berfungsi Tempat Suci
Candi Asu Sengi Dukun Magelang-Instagram@tiassan-
RADARTEGAL.DISWAY.ID-Tidak jauh dari Candi Borobudur sekitar 25 kilometer sebelah timur laut tepatnya Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Berdiri sebuah candi bernama candi Asu yang bentuknya mirip binatang anjing.
Keberadaan candi Asu di Desa Sengi memang berbeda dari lainnya bukan lantaran bentuk candi mirip seperti binatang anjing. Namun, penamaan candi bernama candi Asu kemudian ternyata peninggalan Matarm kuno dan berfungsi sebagai tempat suci yakni pemujaan.
Peninggalan Mataram Kuno
Fakta unik Candi Asu Sengi Dukun penting diketahui adalah peninggalan Mataram Kuno yang dibangun abad ke-9. Ketika itu, diperintah seorang raja bernama Raja Dyah Lokapala atau Rakai Kayuwangi
Bukti pendirian Candi Asu dapat diketahui dari prasasti yang ditemukan yakni Prasasti Sri Manggala I, Kurambitan I dan II. Ketiga prasasti menyebut tentang Dharmma di Salingsingan kemudian prasasti lain mengatakan Dharmma di Salingsingan adalah Prasasti Salingsingan tahun 880 Masehi.
Nama Candi Asu Sengi
Sekilas nama candi Asu Sengi mirip nama binatang anjing, karena bahasa Jawa asu berarti anjing. Bahasa Jawa dari binatang anjing terkadang digunakan sebagai kata yang kurang baik dan kasar
Saat ditemukan nama candi diketahui secara pasti membuat masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama candi Asu. Saat pertama kali ditemukan pertama kali di sekitar candi ini ada arca Lembu Nandhi yang sebagian sudah rusak. Kemudian terdapat nama Sengi dalam nama candi adalah nama desa tempat candi ditemukan sehingga penduduk setempat menyebutnya Candi Asu Sengi.
Nama Candi Asu Sengi diberikan oleh penduduk setempat bukan tanpa alasan, tetapi memang saat ditemukan arca Lembu Nandi yang ada dikomplek candi mirip anjing. Pada mulanya lokasi candi di tengah ladang persawahan yang kerap digunakan untuk istirahat oleh penduduk setempat
Bentuk dan Relief Candi Asu Sengi
Fakta unik Candi Asu Sengi Dukun terletak pada relief yang menempel pada dinding candi. Berdenah bujur sangkar menghadap ke barat dengan tinggi kaki 2,5 meter kemudian tinggi atap tidak diketahui runtuh dan hilang.
Pada bagian kaki terdapat sebuah tangga menuju badan candi tetapi sekarang sudah tidak utuh lagi. Meski atap hilang relief-relief pada bagian kaki candi masih ditemukan seperti sulur-suluran dan relief burung kakak tua.
Begitu beragam relief-relief pada Candi Asu Sengi salah satunya relief untaian mutiara kemudian masih banyak relief-relief yang penuh makna. Bahkan ada beberapa relief belum selesai pembuatanya dan menariknya motif sulur tidak hanya bagian kaki saja. Melainkan juga dijumpai bagian bawah tubuh candi dan walaupun demikian makna dari relief-reliet terukir dalam candi tidak diketahui dengan pasti apa artinya.
Wisata Candi Asu Sengi.
Kini, Candi Asu Sengi berkembang pesat sebagai lokasi wisata mengingat keindahan bangunan candi ini memang memikat siapapun yang melihatnya. Terletak di lereng Gunung Merapi tepatnya di kampung Sengi nan sejuk dengan fasilitas area parkir, tempat istirahat hingga warung makan.
Belajar Membatik dan Kerajinan Topeng
Masih banyak potensi lain dari Desa Sengi di Dukun selain menyajikan destinasi wisata Candi Asu Sengi salah satunya seni batik dan seni pahat patung. Di Desa Sengi Dukun telah berdiri sanggar Gandhung Mlati khusus batik dan membuat kerajinan topeng atau kostum wayang orang.
Dari sini bisa belajar membuat aneka motif batik dengan menggunakan cating, atau belajar bagaimana membuat kerajinan topeng dan kostum wayang orang pada ahlinya tentu pengalaman menyenangkan. Harga tiket masuk gratis hanya membayar ongkos parkir saja dan tidak lupa membawa kamera untuk dokumentasi. Tidak ketinggalan makanan atau minuman sebagai bekal kemudian fisik maupun kendaraan supaya liburan berjalan lancar.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: