Mentan Lepas Ekspor 96 Ton Bawang Merah ke Thailand

Mentan Lepas Ekspor 96 Ton Bawang Merah ke Thailand

Mentan (dua dari kiri) saat melepas ekspor 96 ton bawang merah ke Thailand, Rabu, 9 Agustus 2023.(Dedi Sulastro)--

RADAR TEGAL - Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo melapas ekspor bawang merah sebanyak 96 ton dengan tujuan Negara Thailand, Rabu, 9 Agustus 2023. Dengan total 96 ton bawang merah yang diekspor memiliki nilai transaksi sebesar $232.000 US atau sekitar Rp3,4 miliar. 

Ekspor bawang merah dengan volume dan nolai tersebut merupakan komitmen dari total sebanyak 3360 ton atau setara 120 kontainer dengan nilai transaksi mencapai Rp117 miliar. Ini melibatkan dua eksportir CV Sudah Ada dan CV Deli Lestari Jaya.

"Saat ini kita memang di bawah ancaman El Nino namun kami akan turun tangan untuk mengatasinya. Bahkan, justru produksi bawang merah di berbagai sentra di Indonesia pada bulan ini diprediksi melimpah. El Nino bukan sesuatu yang harus ditakuti. Adapun yang harus kita lakukan adalah langkah mitigasi. El Nino datang kita tetap tanam," ujarnya.

Melalui ekspor hari ini, pemerintah ingin menyampaikan pesan bahwa negara selalu hadir untuk menjaga agar harga di tingkat petani harus tetap menguntungkan.

"Perintah Presiden Jokowi agar seluruh kementerian terkait akan saling berkoordinasi. Dengan begitu, petani bisa tetap semangat berproduksi dan negara pun masih mampu mendulang devisa untuk kepentingan pembangunan yang lebih luas," jelasnya

Dia menambahkan, pemerintahan di bawah Presiden Jokowi mampu menjaga inflasi nasional tetap terkendali. Inflasi nasional Januari hingga Juli 2023 terus menunjukkan tren menurun. Bulan Juli 2023 ini inflasi nasional bahkan mampu dijaga pada angka 3,08%, angka terendah yang dicapai pada 2023 ini. 

Turut menampingi Mentan, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengutip data BPS, di mana rentang 2019 hingga 2022 produksi bawang merah rata-rata mampu mencapai 2,1 juta ton setara konde basah atau sekitar 1,4 juta ton setara rogol kering siap dikonsumsi. 

Sedangkan untuk luas tanam nasional rata-rata 182 ribu hektar. Dengan produktivitas di kisaran 10 ton per hektar. Sementara kebutuhan nasional ditaksir sekitar 1,2 juta ton setahun. 

"Secara agregat nasional, produksi nasional sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bahkan, pada bulan-bulan tertentu seperti Agustus dan September, kita mampu melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia dan Vietnam. Pada bulan-bulan inilah masa yang dapat kita manfaatkan untuk melalukan ekspor," ujarnya. 

Dia menyebutkan, pada 2015 lalu, Indonesia masih mengimpor bawang merah. Yakni, total sebanyak 17.428 ton dengan nilai $5,4 juta US. 

"Namun sejak tahun 2016 hingga sekarang, Alhamdulillah kita tidak pernah impor bawang merah konsumsi, seluruhnya bisa kita penuhi dari produksi dalam negeri," paparnya. 

Berbagai upaya juga telah dilakukan Direktorat Jenderal Hortikultura telah melakukan untuk menjaga produksi dan pasokan komoditas strategis cabai dan bawang merah nasional di tengah ancaman dan tantangan El Nino.

"Beberapa strategi tersebut di antaranya pengembangan pada wilayah defisit untuk bawang merah seluas 1.300 ha dan cabai seluas 1.300 ha, fasilitasi Nurseri untuk menghasilkan semaian/seedling bawang merah biji/TSS dan cabai sebanyak 80 juta benih di 33 propinsi, pengembangan UMKM Hortikultura sebanyak 178 unit serta pembangunan klinik OPT sebanyak 256 unit," ucpanya.

Perlu diketahui, hingga saat ini Kabupaten Brebes posisinya sebagai sentra produksi terbesar bawang merah nasional. Tahun 2022 lalu, BPS mencatat produksi bawang merah Brebes mencapai 383.680 ton dengan luas panen 32.509 hektar atau berkontribusi sekitar 20% dari total produksi nasional. 

Sumber: