Mengenal Suku Kajang Amma Toa, Suku yang Punya Ilmu Ghaib Paling Sakti di Indonesia

Mengenal Suku Kajang Amma Toa, Suku yang Punya Ilmu Ghaib Paling Sakti di Indonesia

source screenshoot--

RADAR TEGAL - Suku Kajang Amma Toa adalah salah satu suku yang masih memegang teguh adat dan budaya tradisionalnya di Indonesia.

Suku Kajang Amma Toa ini terletak di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan memiliki jumlah penduduk sekitar 2.000 orang.

Suku Kajang Amma Toa terkenal dengan gaya hidup sederhana dan taat akan agama Islam. Mereka juga dikenal memiliki ilmu ghaib yang sangat sakti.

Dalam artikel ini, Radar Tegal akan membahas secara detail mengenai suku Kajang Amma Toa, yang punya ilmu sakti.

 

Asal-usul Suku Kajang Amma Toa

Menurut cerita rakyat, Suku Kajang Amma Toa adalah keturunan dari Raja Gowa yang ke-14, yaitu Sultan Alauddin II. Pada saat itu, Sultan Alauddin II sedang berburu di hutan ketika ia melihat seorang wanita cantik yang sedang mandi di sungai.

Wanita tersebut adalah seorang bidadari yang diturunkan ke bumi oleh Allah SWT untuk menjadi istri Sultan Alauddin II. Wanita tersebut kemudian melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Lamuru. Lamuru kemudian menjadi raja Gowa yang ke-15.

Setelah Lamuru meninggal dunia, tahta kerajaan Gowa diwariskan kepada anaknya yang bernama Tumanurung. Tumanurung adalah seorang anak yang sangat saleh dan taat beribadah kepada Allah SWT. Ia juga sangat mencintai rakyatnya.

Pada suatu hari, Tumanurung memutuskan untuk meninggalkan kerajaan dan pergi ke hutan untuk hidup sederhana. Tumanurung membawa serta beberapa pengikutnya yang juga ingin hidup sederhana dan menjauhi duniawi.

Pengikut Tumanurung kemudian menetap di sebuah daerah yang bernama Kajang. Mereka hidup dengan sederhana dan taat beribadah kepada Allah SWT.

Mereka juga tidak menggunakan alat-alat modern dan tidak berhubungan dengan dunia luar. Suku Kajang Amma Toa kemudian berkembang menjadi sebuah suku yang memiliki adat dan budaya yang unik.

BACA JUGA: Kisah Sejarah Unik Suku Aztec: Lakukan Pengorbanan Manusia untuk Dewa, Lebih dari 20ribu Korban Ditumbalkan

 

Sumber: