Kisah Mbah Camuluk Temukan Tuk Jimat Kali Bulakan Bumijawa, Tradisi Jamasan Bede Ungkapan Terima Kasih
Suasana Tuk jimat kali Bulakan Bumijawa Tegal-facebook.com-
RADARTEGAL.DISWAY.ID-Salah satu peninggalan sejarah di Kabupaten Tegal yakni Tuk Jimat Kali Bulakan terletak di Desa Bumijawa, kecamatan Bumijawa. Tuk Jimat menjadi sumber mata air di desa itu sampai sekarang tidak pernah surut meski musim kemarau.
Dibalik itu ada cerita sejarah yang melegenda di kalangan masyarakat, bagaimana awal asal-usul ditemukannya Tuk Jimat Kali Bulakan. Berikut ulasan singkat kisah Mbah Camuluk temukan Tuk Jimat Kali Bulakan Bumijawa dari berbagai sumber
Si Burunng Bangau Putih Penemu Bende
Awal kisah Mbah Camuluk temukan Tuk Jimat Kali Bulakan ketika sedang mencari rating kayu kerng di kampung Bumijawa. Peristiwa itu terjadi pada abad 17-18 Masehi saat sedang mengalami musim kemarau sawah-sawah kering kemudian sumber air juga sulit dicari.
Lagi asyik mencari ranting kering, tiba-tiba entah datang dari mana muncul burung bangau mengitari suatu tempat. Perilaku burung kuntul demikian menarik perhatian Mbah Camuluk kemudian menghampiri burung tersebut
Sesampai ke tempat itu si burung bangau putih terlihat mematuk-matuk benda tergeletak di atas tanah. Hal tersebut Mbah Camuluk penasaran membuat Ia mengambil barang baru saja dipatuk bangau.
Ternyata benda itu adalah Kenong atau Bende kemudian kenong diangkat oleh Mbah Camuluk keluar air cukup deras. Si burung bangau putih penemu bende terus pergi entah kemana setelah mematuk bende.
Sampai sekarang mata air Tuk Jimat Kali Bulakan tetap terawat tidak hanya bermanfaat masyarakat Buwijawa saja, tetapi masyarkat Kabupaten Tegal untuk irigasi sawah dan sumber air minum. Di sekitar sumber mata air terdapat pula pompa hidrolik atau oleh masyarakat setempat menyebut Kintelbuwek yang dibangun masa Kolonial Belanda tahun 1918 Masehi.
Ritual Tradisi Jamasan Bende
Waktu terus berlalu masyarakat Desa Bumijawa terus mengenang jasa Mbah Camuluk kemudian merawat bende yang ditemukan waktu itu. Tradisi Jamasan Bende kemudian digelar sebagai ungkapan terima kasih sebagai upaya menghargai peninggalan sejarah atau karya seni budaya leluhur kepada generasi selanjutnya
Sementara, Bende adalah sejenis gong kecil pada gamelan Jawa terbuat dari perunggu atau tembaga. Sedangkan Bende Camuluk adalah Bende yang ditemukan disekitar lokasi mata air yang milik Camuluk sehingga dinamakan Bende Camuluk.
Setiap tanggal 11 Rabiulawal masyarakat Desa Bumijawa menggelar tradisi Jamasan Bende bertepatan Maulud Nabi SAW . Tradisi ini diikuti seluruh masyarakat Desa Bumijawa berbondong-bondong datang ke mata air bulakan.
Masyarakat masuk area Tuk Jimat menyaksikan prosesi tradisi Jamasan Bende Jamasan kemudian mencari berkah dengan membawa air bekas jamasan. Tujuan peringatan Jamasan Bende untuk memperingati penemuan bende pada yang ditemukan pada tanggal 11 Rabiulawal oleh Mbah Camuluk.
Prosesi Jamasan Bende begitu khikmad dan sakral masyarakat antusias mengikuti upacara berlangsung di pusat mata air. Bende dimandikan dengan aneka bunga terus aneka bunga ditaburkan pada pusara makam kemudian berdoa bersama-sama agar acara maulud Nabi SAW berjalan lancar
Kemudian air cucian bekas mencuci bende diperebutkan yang diyakini mengobati berbagai penyakit.Acara selanjutnya bersama-sama menikmati nasi tumpeng yang sebelumnya diarak ke sumber air kemudian acara berakhir hiburan atraksi kuda lumping
Ketika acara Maulud Nabi digelar berlangsung meriah, masyarakat tumpah ruah dijalan menyaksikan pawai arak-arakan bende keramat. Pawai menampilkan berbagai ornamen menggambarkan kisah kelahiran Nabi SAW dan demikian tadi kisah Mbah Camuluk temukan Tuk Jimat Kali Bulakan Bumijawa berlangsung meriah dan sakral.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: