Mitos dan Tradisi Masangin di Pohon Beringin Kembar Alkid Yogyakarta
Alun-alun Kidul (Alkid) Jogja--
RADARTEGAL.DISWAY.ID - Ketika Anda sedang berkunjung ke Jogja, tentu tidak lengkap rasanya apabila tidak mengunjungi alun-alun kidul (alkid). Berikut mitos dan tradisi masangin di pohon beringin kembar allkid Jogja.
Berbed dengan alun-alun utara (altar) yang menghadap langsung ke kawasan malioboro.
Alun-alun kidul (alkid) ini berada tepat di belakang Keraton Yogykarta.
Hingga kini alkid Jogja masih menjadi tempat wisata di Yogyakarta yang wamai dikunjungi dengan banyaknya jajanan kuliner lokal dan kekinian juga odong-odong warna-warni pada malam hari.
Namun, ketika di siang hari, suasana di Alkid Jogja ini juga ramai oleh wisatawan dengan beragam aktivitas menarik, salah satunya yakni melakukan tradisi masangin.
BACA JUGA: Menelusuri 5 Mitos Tempat Wisata Jogja, Mulai dari Dunia Gaib hingga Dapat Putus dengan Pacar
Tradisi Masangin di Alkid Jogja
Melansir dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, tradisi Masangin ini membawa salah satu mitos dari beringin kembar di Alun-alun Kidul yang kerap membuat penasaran bagi setiap wisatawan yang berkunjung ke alkid.
Mitos ini pun sudah menyebar dengan kepercayaan bahwa siapa saja yang berhasil berjalan di antara dua beringan kembar tersebut dengan mata tertutup.
Maka konon katanya, keinginan dan hajatnya akan terkabul, lho.
Sejarah tradisi Masangin ini pun ternyata berawal sejak zaman Kesultanan Yogyakarta yang awalnya dilakukan ketika melakukan ritual Topo Bisu di malam 1 Suro.
Setelah mengelilingi benteng, para prajurit dan abdi dalam akan melewati dua pohon beringin kembar tersbeut dengan keyakinan mencari berkah dan meminta perlindungan dari serangan musuh.
Tidak hanya itu, alkid pun kerap digunakan sebagai tempat pelatihan para prajurit Keraton.
Biasanya, Mereka akan melatih konsentrasi dengan berjalan di antara dua pohon beringin dengan mata tertutup.
Adapun mitos ini semakin kuat karena terdapat kepercayaan bahawa terdapat jimat tolak bala untuk mengusir musuh.
Konon katanya, tentara kolonial yang melewati kedua pohon beringin Jogja ini akan kehilangan kekuatannya.
Sejak saat itulah, siapa saja yang berhasil berjalan di antara pohon beringin tersebut dipercaya juga akan mampu menolak bala.
BACA JUGA: Bikin Merinding Ternyata Ini Tiga Mitos Desa Guci di Tegal
Pohon Beringin Kembar Alkid Kini jadi Tempat Wisata Jogja
Tahukah Anda, meskipun berjalan di antara kedua pohon beringin dengan mata tertutup keliatannya mudah.
Namun pada kenyataannya, tidak semua orang dapat melakukannya, lho.
Hal ini lantaran, banyaknya wisatawan yang heran ketika Mereka gagal mencobanya pertama kali, bahkan hingga berulang kali mencoba setiap datang ke Yogyakarta.
Adapun alasan wisatan tersebut gagal melewati kedua pohon beringin kembar alkid itu yakni cukup beragam.
Ada yang mempercayai daya magis kedua pohon ini seakan ‘memilih’ bagi siapa saja yang hendak melewatinya dengan melihat kesucian hati dan niat baiknya.
Namun, terdapat juga yang menjelaskan bahwa secara ilmiah berjalan lurus dengan mata tertutup merupakan hal yang cukup sulit.
Ditambah banyaknya suara dan gerakan orang di sekeliling seseorang yang dapat membuatnya kehilangan konsentrasi sehingga gagal dalam mencapai celah di antara pohon beringin kembar alkid.
Demikian ulasan mengenai mitos dan tradisi masangin di pohon beringin kembar allkid Jogja. Semoga bermanfaat.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: