Jadi Tempat Pesugihan? Begini Sejarah Sumur Kembar Jaman Jajahan Belanda di Jembrana Bali
Sejarah Sumur Kembar di Jembrana Bali-Tangkapan layar YouTube/Bali Bercerita-
RADAR TEGAL – Bali memiliki sejumlah tempat yang sakral dengan beragam sejarah termasuk Sumur Kembar yang terletak di Jembrana. Tempat ini adalah salah satu tempat yang menyimpan kisah unik tentang pembangunannya.
Tidak hanya unik, sejarah Sumur Kembar di Jembrana ini tidak sedikit juga dianggap sebagai tempat pesugihan di jaman dahulu. Bahkan, kabar ini juga masih simpang siur hingga sekarang.
Salah satu sejarah Sumur Kembar di Jembrana ini adalah masa pembangunannya yang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda. Tempatnya sangat terpelosok dan akses jalannya juga agak sulit.
Letak
Sumur Kembar tepatnya berada berada di lingkungan Penginuman kelurahan Gilimanuk, kabupaten Jembrana.
Untuk menuju ke tempat ini, ada sekitar 4 kilometer jika berkendara ke arah barat dari Pura Tirta Segara Rumpek Gilimanuk, di tengah hutan bernama Hutan Cekik.
Sumur Kembar memang sudah dibangun saat jaman penjajahan Belanda, namun pemangku desa setempat tidak tahu persis di tahun berapa.
Sejarah sumur kembar di Jembrana
Dahulu, di sekitar area Sumur Kembar ini adalah perumahan penduduk setempat. Sebagaimana sulitnya hidup di jaman penjajahan, dulu penduduk disini kesulitan untuk mendapatkan air.
BACA JUGA : Jawa dan Bali Pernah Terhubung, Sosok Ini Disebut yang Membuat Keduanya Terpisah
Maka dari itu dibuatlah Sumur Kembar ini sebagai sumber mata air mereka. Penamaan Sumur Kembar ibaratnya adalah lanang (laki-laki) dan wadon (perempuan).
Beberapa waktu yang lalu, Sumur Kembar ini sebenarnya diapit oleh 2 kuburan yang lama kelamaan bentuknya sudah rata dengan tanah dan banyak ditumbuhi semak belukar.
Tempatnya yang jauh dari keramaian menambah suasana Sumur Kembar ini lumayan menyeramkan, terlebih lagi bagi orang-orang yang baru datang pertama kalinya.
Diidentikan tempat pesugihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: