Tradisi Bubur Suro 10 Muharram, Warisan Leluhur Lezat yang Punya Makna Khusus

Tradisi Bubur Suro 10 Muharram, Warisan Leluhur Lezat yang Punya Makna Khusus

BUBUR SURO - Warga Kelurahan Sumber Kabupaten Cirebon membuat bubur suro yang merupakan warisan tradisi leluhur.-RADAR CIREBON-

RADAR TEGAL - Hari ini, Jumat 28 Juli 2023 bertepatan dengan 10 Muharram tahun hijriyah. Sebagian masyarakat memperingati hari itu dengan menggelar tradisi bubur suro 10 Muharram. 

Tradisi membuat bubur khas suro yang menjadi warisan leluhur ini ternyata masih dilakukan warga di Cirebon, Jawa Barat. Salah satunya oleh warga RW 05 Blok Lingkungan Kliwon, Kelurahan/Kecamatan Sumber.

Hj Umi Holilah, yang menjadi sesepuh setempat mengapresiasi warga yang hingga saat ini melestarikan tradisi membuat bubur suro 10 Muharram. Bubur suro memiliki makna yang mendalam karena menjadi simbol rasa syukur serta harapan untuk kemudahan rezeki dan sarana berbagi.

Bubur suro buatan warga memiliki rasa yang khas, lezat dan gurih. Isian dari bubur suro di antaranya jagung, kacang tanah, wortel, kentang, ayam suir, kerupuk dan lain -lain.

"Ya, tradisi memasak bubur suro ini atas inisiatif masyarakat. Bubur suro ini dibagikan kepada masyarakat," katanya.

BACA JUGA:7 Rekomendasi Jajanan Tradisional yang Wajib Ada Pas Acara Pengajian dan Selamatan

Pihaknya bersyukur karena warisan tradisi leluhur Cirebon masih dijaga oleh warga dengan turut berkontribusi pada kegiatan tersebut.

Kegiatan memasak bubur suro merupakan hasil pengumpulan beras, daging ayam bahan isian dari masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari melaksanakan tradisi yang biasa dilakukan oleh para leluhur. 

Selain memasak bubur suro, warga juga memberikan santunan kepada anak yatim yang dikoordinir di kediaman sesepuh warga setempat.

Perwakilan warga, Hasan Farihin mengatakan, kegiatan memasak  bubur suro ini rutin setiap hari ke sepuluh Muharam atau pada tahun ini jatuh pada, Jumat, 28, Juli 2023.

Pembuatan bubur suro ini rutin setiap tahun untuk memperingati 10 Muharam dengan melibatkan banyak ibu-ibu. Kegiatan ini sudah berlangsung puluhan tahun silam.

BACA JUGA:Ini Tradisi Unik Pendekar Silat Ragajati Kota Tegal Saat Perayaan Muharram

Dari yang tadinya hanya 2 panci bertambah menjadi 12 panci.

“Pembuatan bubur suro kali ini ada 12 panci besar, dengan menghabiskan 32 kg beras, 25 kg daging ayam, 30 butir kelapa, dan lain-lain,” tutur Hasan Farihin.

Sumber: Radar Cirebon