4 Tradisi Unik di Desa Jateng yang Bikin Turis Penasaran

4 Tradisi Unik di Desa Jateng yang Bikin Turis Penasaran

4 Tradisi Unik di Desa Jateng yang Bikin Turis Penasaran!--

radartegal.com - Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya dan tradisi unik. tradisi unik di desa Jateng ini tidak hanya menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat setempat.

Setiap desa di Jawa Tengah memiliki ciri khasnya sendiri dalam melestarikan adat istiadat. Tradisi unik di desa Jateng sering kali berkaitan dengan ritual keagamaan, penghormatan kepada leluhur, atau ungkapan syukur atas hasil bumi.

Keberagaman tradisi unik di desa Jateng ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan peneliti budaya. Dari upacara bersih desa hingga ritual pesisir, setiap tradisi memiliki makna filosofis yang mendalam.

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa tradisi unik di desa Jateng yang masih bertahan hingga kini. Mari kita simak keunikan dan makna di balik setiap ritual tersebut.

BACA JUGA: Sayur Becek khas Grobogan, Warisan Kuliner Jawa Tengah yang Wajib Anda Coba

BACA JUGA: 4 Gunung di Jawa Tengah yang Cocok Buat Pendaki Pemula

Tradisi unik di desa Jateng

1. Tradisi Unggah-Unggahan di Desa Tegalrejo, Magelang

Salah satu tradisi unik di desa Jateng yang penuh makna adalah Unggah-Unggahan di Desa Tegalrejo, Magelang. Ritual ini digelar setiap tahun sebagai bentuk syukur atas hasil panen sekaligus menyambut bulan puasa.

Masyarakat setempat mengarak berbagai hasil bumi, seperti sayuran, buah-buahan, dan makanan tradisional, menuju makam leluhur. Setelah didoakan, seluruh makanan tersebut dibagikan dan dinikmati bersama.

Tradisi unik di desa Jateng ini dipercaya membawa berkah serta melindungi warga dari bencana. Selain itu, Unggah-Unggahan juga mempererat tali persaudaraan antarwarga desa.

2. Ritual Weh-Wuhan di Desa Dukuh, Semarang

Di Desa Dukuh, Kabupaten Semarang, terdapat tradisi unik di desa Jateng bernama Weh-Wuhan. Ritual ini dilaksanakan setiap malam Jumat Kliwon di bulan Sura (Muharram).

BACA JUGA: Dorong Pencak Silat Masuk Kurikulum Sekolah di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi: Punya Nilai Historis

BACA JUGA: 5 Museum Sejarah di Jawa Tengah Wajib Masuk List Liburanmu

Warga berkumpul di makam leluhur sambil membawa sesaji berupa nasi tumpeng dan lauk pauk. Setelah didoakan, sesaji tersebut dibagikan kepada seluruh peserta.

Tradisi unik di desa Jateng ini diyakini dapat menjaga kesuburan tanah dan melindungi desa dari marabahaya. Weh-Wuhan juga menjadi simbol penghormatan terhadap para pendahulu yang telah membangun desa.

3. Festival Peh Cun di Desa Peh Cun, Kudus

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: