Belasan Warga Miskin Ekstrem Ikut Pelatihan Produksi Olahan Bawang Merah

Belasan Warga Miskin Ekstrem Ikut Pelatihan Produksi Olahan Bawang Merah

Belasan warga miskin ekstrim yang masuk dalam kelompok usaha bersama (Kube) Berkah Mulyo ikut pelatihan pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan produk turunan bawang merah, Jumat, 28 Juli 2023.(istimewa)--

RADAR TEGAL - Sedikitnya belasan warga miskin ekstrim yang masuk dalam kelompok usaha bersama (Kube) Berkah Mulyo ikut pelatihan pemberdayaan masyarakat untuk pengelolaan produk turunan bawang merah, Jumat, 28 Juli 2023

Pelatihan tersebut digelar oleh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Yogyakarta. Pelatihan digelar selama empat hari di Desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba. Pelatihan dibuka oleh, Kepala Dinsa Sosial Kabupaten Brebes, Masfuri.

Kepala Bagian Tata Usaha BBPPKS Yogyakarta Drs. Agus Hasyim Ibrahim,  mengatakan, pelatihan ini diikuti oleh keluarga miskin ekstrem yang masuk dalam kelompok usaha bersama (Kube) Berkah Mulyo yang berjumlah 18 orang. Mereka nantinya bakal mengikuti pelatihan selama empat hari. Selama empat hari itu, mereka mengikuti pelatihan mulai dari membuat produk turunan bawang merah. Seperti bawang goreng dan pasta bawang merah. Mereka akan dilatih mulai dari pengemasan hingga pemasaran produk.

"Materi yang diberikan adalah pengolahan bawang merah untuk menjadi produk turunan seperti bawang goreng dan bawang pasta. Ini untuk meningkatkan harga bawang merah supaya ketika panen tidak turun. Sehingga produk turunan ini bisa menjaga stabilitas harga bawang merah," ujarnya. 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Brebes, Masfuri menjelaskan, peserta pelatihan berasal dari keluarga miskin ekstrem yang telah dilakukan verifikasi dan validasi (verval) data dalam Pengorganisasian Data Kesejahteraan Sosial (Podkesos). Pelatihan ini diawali dengan motivasi, materi, hingga praktik produksi. Mereka akan praktik soal penggorengan, pembuatan pasta, dan pengemasan. 

"Pelatihan akan dilaksanakan selama empat hari. Mulai hari ini, hingga Senin nanti, karena peserta langsung mengikuti praktik," jelasnya. 

Dia menyebutkan, pelatihan ini sebagai upaya mensiasati harga bawang merah yang fluktuatif dan saat ini cenderung turun karena panen raya. Sehingga, warga Brebes harus melakukan inovasi dengan membuat olahan produk turunan bawang merah yang bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Jika Kube ini berjalan dengan baik, maka selain dipasarkan di daerah, produk ini juga akan dipasarkan ke luar daerah hingga luar negeri. 

"Untuk pemasaran ke luar negeri nantinya akan berkolaborasi dengan kelompok yang lain yang lebih besar. Sehingga ada kemungkinan untuk bisa ekspor selain memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jadi kita rintis dari bawah, dari keluarga miskin kita dengan diberi modal usaha maupun modal peralatan produksi," tambahnya. 

Lebih lanjut, Masfuri menambahkan, mereka nantinya bakl mendapat pendampingan dari Pemkab Brebes dan pendamping sosial. Pemkab Brebes juga akan melakukan pengawasan untuk memastikan kelancaran produksi dan program pengentasan kemiskinan terus berkesinambungan. Dirinya berharap, program ini bisa membuahkan hasil untuk peningkatan pendapatan warga miskin. 

"Kami berharap program ini bisa berkesinambungan sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarga miskin ekstrem," pungkasnya.***

Sumber: