Mitos Ramalan Jayabaya yang Berkaitan dengan Gunung Slamet, Apa yang Akan Terjadi dengan Pulau Jawa?
Mitos ramalan jayabaya berkaitan dengan gunung slamet--
RADAR TEGAL - Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah. Gunung ini juga sekaligus gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa.
Gunung Slamet terletak di 5 kabupaten. Di antaranya adalah Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Sejarah Gunung Slamet
Seorang sejarawan Belanda, J. Noordyn berpendapat bahwa nama Gunung Slamet baru ada setelah agama Islam masuk ke Jawa.
BACA JUGA:Mitos Jembatan Sewo Subang, Sosok Penari Ronggeng yang Menjadi Buaya Putih
Orang yang menamai Gunung Slamet adalah Syekh Maulana Magribi. Ia merupakan orang yang menyebarkan agama Islam.
Pada suatu ketika, Syeh Maulana melihat cahaya misterius yang terlihat di atas langit. Ia pun pergi mengikuti cahaya tersebut sembari menyebarkan agama Islam.
Cahaya tersebut kemudian membawanya sampai ke Pemalang. Saat cahaya tersebut melewatinya, tiba-tiba ia menderita penyakit gatal.
Penyakit tersebut kemudian sembuh karena air di sumber air panas yang mempunyai tujuh pancuran. Pancuran tersebut ia beri nama Pancuran Tujuh.
Syekh Maulana Magribi mendapat kesembuhan karena air di lereng Gunung Gora. Akhirnya, Syekh Maulana memberi nama gunung itu dengan Gunung Slamet.
Hal ini karena gunung itu telah memberinya keselamatan.
MItos ramalan Jayabaya tentang Pulau Jawa
Ada ramalan Jayabaya yang mengatakan “...nugel tanah Jawa kaping pindho...” Ramalan itu berarti “...mematahkan tanah Jawa untuk yang kedua kali...”
Ramalan Jayabaya memang sulit untuk dimaknai. Kalimatnya mengandung banyak arti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: youtube berbagi tahu