Kisah Pengembala Kuda Menjadi Adipati di Tegal, Perseteruan Sengit Gendowor dengan Bagus Suanda

Kisah Pengembala Kuda Menjadi Adipati di Tegal, Perseteruan Sengit Gendowor dengan Bagus Suanda

Ilustrasi pengembala kuda menjadi Adipati di Tegal dan perseteruan sengit Gendowor dengan Bagus Suanda.--

Namun, takdir tidak selalu berpihak pada seseorang, karena Gendowor berani menentang perintah kerajaan dan akhirnya dipecat dari jabatannya.

 

Di sinilah muncul tokoh lain yang tak kalah menarik, Bagus Suanda. Ia adalah sosok pemberani yang enggan bekerja sama dengan kekuatan asing, termasuk Belanda. 

 

Perseteruan Gendowor dengan Bagus Suanda

 

Perseteruan besar pun meletus ketika Gendowor berusaha bertemu dengan Bagus Suanda, namun terpaksa hanya bertemu dengan ayahnya.

 

Ketika tak dapat melihat Bagus Suanda, Gendowor diliputi kekecewaan, dan tanpa tedeng aling-aling, ia memukul ayah Bagus Suanda yang sudah lanjut usia. 

 

Dalam kemarahan dan kesedihan, Bagus Suanda yang pulang melihat ayahnya terluka parah, dan tanpa ragu, ia mengejar Gendowor untuk menuntut balas.

 

Demikianlah dimulai perjalanan penuh adrenalin dari kisah epik ini. Gendowor dan Bagus Suanda saling berkejaran, menampilkan kekuatan sakti masing-masing dalam perkelahian seru. 

 

Perseteruan mereka menjadi legenda, dan setiap daerah yang dilewati oleh Gendowor dalam pelariannya diberi nama-nama desa sebagai kenang-kenangan.

Sumber: