Keren! Telur Asin Brebes Masuk Kekayaan Takbenda

Keren! Telur Asin Brebes Masuk Kekayaan Takbenda

Telur Asin Brebes.(ilustrasi)--

RADAR TEGAL - Telur asin Brebes telah menjadi ikon bagi Kabupaten Brebes selain bawang merah. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir telur asin Brebes telah masuk Kekayaan Takbenda.

Lebih dari itu telor asin memosisikan sebagai diplomasi budaya bagi Kabupaten Brebes. Sekaligus mempromosikan potensi Kabupaten Brebes yang berada di lintas pantura dan berada di perbatasan provinsi Jawa Barat ini. 

Sejarawan sekaligus Kepala Bidang Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Brebees Wijanarto mengatakan, data yang dirilis Dinas Peternakan Kabupaten Brebes 2017 lalu ada 1.778 peternak itik di Brebes. Jumlah tersebut mengalami peningkatan, jika dibandingkan data 2010 yang menyebutkan 650 peternak itik. 

"Jumlah peternak itik itu tersebar di 11 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Brebes," ujarnya, Kamis, 27 Juli 2023.

Dengan potensi tersebut, potensi yang ada tersebut dapat membantu meningkatkan produksi telur asin di Brebes.

Dari formulir pencatatan kekayaan budaya takbenda, secara historis, menurut Wijanarto, proses komersialiasi telor asin dimulai pada era akhir 1950-an, yang dirintis oleh warga peranakan Tionghoa Brebes. Walaupun dari catatan Syahbandar pelabuhan Tegal, komoditas telor itik telah dikenal pada abad XIX (Alamsyah, 2000). 

Wijanarto melanjutkan, telur itik menjadi komoditas yang dibawa dari Tegal selain beras, gula, kayu jati. Komoditas tersebut pada umumnya dibawa ke Batavia. 

Beberapa generasi pengusaha telor asin perintis di Kabupaten Brebes diantaranya Tjoa, Lina Pandi. Melalui keluarganya wangsa Tjoa memulai penjualan telor asin dalam keluarga peranakan Tionghoa lainnya. Mereka adalah Tjoa Kiat Hien beserta istrinya Niati pada 1950-an. 

Mereka meneruskan tradisi In Tjiauw Seng dan isterinya Tan Po Nio. Booming bisnis telor asin tak hanya dimiliki oleh keturunan Tionghoa Peranakan. Beberapa mantan pekerja telor asin di keluarga Tionghoa membentuk usaha sendiri. 

"Sudah sejak tahun 2022 lalu, telur asin Brebes sudah masuk menjadi kekayan takbenda," jelasnya.

Ciri telur asin Brebes, kata dia, bisa dirasakan dari komposisi pengolahan tingkat keasinan yang menghasilkan rasa telor yang masir. Pengertian dari masir merupakan tingkat kegurihan yang pas sekaligus mengeluarkan minyak dan berwarna oranye pekat. 

"Inilah yang membedakan dengan telor asin sejenis yang diproduksi di luar Brebes. Sehingga ketahanan telor asin Brebes mencapai 7 hari atau seminggu," pungkasnya.***

Sumber: