Uniknya Kampung Jalawastu di Brebes yang Bukan Pakai Bahasa Jawa Tapi Malah Bahasa Sunda, Kok Gitu?

Uniknya Kampung Jalawastu di Brebes yang Bukan Pakai Bahasa Jawa Tapi Malah Bahasa Sunda, Kok Gitu?

Kampung Jalawastu --youtube rizal wimba

Itulah mengapa, jika mengunjungi kampung ini, Anda akan melihat pemandangan rumah-rumah yang terbuat dari dinding kayu. Sedangkan lantainya terbuat dari tanah, dan atapnya terbuat dari seng. 

Bahkan, masih ada beberapa rumah yang atapnya terbuat dari alang-alang. 

4. Tradisi ngasa 

Tradisi unik dari Kampung Jalawastu ini adalah tradisi ngasa. Ngasa merupakan ritual upacara kepada Batara Windu Buana. Upacara ini bertujuan sebagai ungkapan terima kasih kepada Batara Windu Buana. 

Warga Kampung Jalawastu percaya bahwa Batara Windu Buana ini adalah Sang Pencipta Alam. Upacara ngasa ini dilakukan setiap satu tahun sekali. Tepatnya jatuh pada hari Selasa Kliwon mangsa kasanga atau sembilan menurut kalnder Jawa. 

5. Jamuan makanan tanpa nasi dan lauk pauk 

Pelaksanaan upacara ini yaitu di Pesareon Gedong. Pesareon Gedong ini berada di dalam hutan yang sudah dikeramatkan. Dalam pelaksanaan upacara ini, ada jamuan makanan. 

Ada hal unik sekaligus menarik dari perjamuan makanan ini. Hal unik tersebut adalah makanan yang tersaji tidak berupa nasi putih atau lauk pauk. Makanan itu berupa nasi jagung bercampur dengan umbi-umbian atau desaunan yang sudah direbus. 

BACA JUGA:Uniknya Hutan Perempuan di Kampung Enggros, Laki-Laki Harap Menjauh!

Penyajian makanan itu juga tidak menggunakan piring kaca, melainkan daun pisang, piring enamel, atau piring plastik. Menurut sejarah, upacara ngasa ini berasal dari kebudayaan Hindu.

Hal ini juga bisa dilihat dari pakaian yang warga kenakan dan puji-pujian yang ditujukan untuk dewa. 

6. Tradisi perang centong 

Selain tradisi upacara ngasa, ada juga tradisi perang centong. Tradisi perang centong merupakan permainan tradisional rotan edan atau heo gelo. 

Demikian informasi terkait Kampung Jalawastu. Tradisi dan budaya asli dari kampung ini sudah sepatutnya untuk terus dilestarikan agar tidak hilang ditelan zaman.***

Sumber: youtube gerakanpis