Unik bin Ajaib! Kotoran yang Dipakai Dusun Sade untuk Lumuri Rumah Tidak Bau
--youtube KabarPedia
RADAR TEGAL - Banyak orang memandang kotoran sebagai hal yang menjijikkan. Namun, masyarakat Dusun Sade justru memakainya sebagai bagian dari tradisi leluhur.
Tak cukup membuat dunia kaget, Dusun Sade memiliki tradisi lain yang tak kalah uniknya dengan tradisi kawin culik. Tradisi itu adalah melumuri pondasi dan teras rumah dengan kotoran ternak.
BACA JUGA:Mengenang Leluhur, Tradisi Kematian Suku Toraja Ini Pakaikan Baju Baru untuk Mayat
Dusun Sade yang berlokasi di Desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah menjadi salah satu wish list destinasi wisata para turis. Tentunya alasan mereka datang ke dusun tersebut karena tempat ini masih mengusung tinggi adat dan tradisi suku Sasak hingga sekarang.
Pada kesempatan kali ini, radartegal.disway.id akan mengajak Anda untuk mengenal salah satu dusun unik yang ada di Indonesia, tepatnya di Lombok. Melansir dari kanal youtube KabarPedia berikut informasi mengenai salah satu tradisi unik dari Dusun Sade.
BACA JUGA:Tradisi Unik Masyarakat Papua, Bakar Batu untuk Memasak Makanan
Tujuan pelumuran kotoran ternak
Masyarakat Sade sudah terbiasa melulur lantai rumah dengan kotoran ternak tanpa merasa jijik sebagaimana orang pada umumnya. Ternyata mereka melakukannya bukan tanpa alasan.
Umumnya, lantai rumah masyarakat Sade yang terbuat dari tanah akan mudah retak dan berdebu dalam periode 4 atau 5 hari. Demi mencegah hal tersebut, mereka menggunakan kotoran ternak yang dipercaya dapat melindungi dan mengatasi keretakan lantai.
BACA JUGA:Tradisi Unik Suku Lamalera, Pemburu Paus Paling Tangguh di Dunia
Kotoran ternak yang dipakai tidak bau
Masyarakat Sade tentu punya kriteria dalam memilih kotoran sebagai pelulur lantai rumah mereka. Pertama, sumber dari kotoran tersebut biasa mereka ambil dari ternak sapi atau kerbau.
Kedua, waktu pengambilan kotoran pertama haruslah di pagi hari. Kotoran tersebut tentunya dipilih karena masih segar, tidak beraroma menyengat, dan tidak banyak lalat yang mengerubutinya.
Pemilihan kotoran yang tepat sebagai bahan utama pelulur lantai rumah inilah yang membuat turis takjub karena rumah tersebut justru tidak berbau menyengat. Karena itu juga lah, baik warga dusun maupun turis, sama-sama tidak merasa terganggu dengan lulur unik tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: kabarpedia