Ngga Hanya di Cikarang! Tegal Juga Punya Kawasan Industri, Berikut Sejarah Julukan Tegal Jepangnya Indonesia

Ngga Hanya di Cikarang! Tegal Juga Punya Kawasan Industri, Berikut Sejarah Julukan Tegal Jepangnya Indonesia

Ilustrasi: IKM Logam otomotif di Tegal-ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/nz/18-

TEGAL, radartegal.disway.id - Tegal, sebuah kota di Jawa Tengah, dikenal dengan sebutan "Jepangnya Indonesia" karena memiliki industri logam yang berkembang.

Setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri yang membuat mereka mendapatkan julukan atau nama alternatif yang unik. Pada artikel ini, radartegal.disway.id akan membahas mengapa Tegal mendapat julukan tersebut?.

Keahlian warga Tegal di industri Logam

Salah satu alasan utama mengapa Tegal dijuluki "Jepangnya Indonesia" adalah karena keahlian mereka yang terkenal dalam industri logam.

Masyarakat Tegal memiliki reputasi yang baik dalam memproduksi berbagai barang seperti komponen kapal, alat pertanian, suku cadang, dan bahkan perhiasan.

Dengan banyaknya individu yang ahli dalam bidang ini, Tegal pantas mendapatkan julukan sebagai "Jepangnya Indonesia."

BACA JUGA:Demi Stunting, Bupati Tegal Umi Azizah Luncurkan Rames Sa'Ceting

Sejarah perkembangan industri logam di Tegal

Namun, hubungan antara Tegal dan Jepang tidak hanya sebatas kesamaan. Ada latar belakang sejarah yang masuk akal yang menjadi alasan kuat mengapa Tegal dijuluki Jepangnya Indonesia.

Pada masa kolonial Belanda, industri logam di Tegal berkembang sangat pesat. Permintaan tinggi untuk pasokan industri gula, perkapalan, kereta api, dan tekstil membuat industri logam berkembang di daerah Tegal.

Sebagai respons terhadap permintaan tersebut, didirikan Pabrik Logam NV Barat, yang kemudian menjadi PT. Barata dan NV Nrunger/PT. Dwika.

Namun, pada sekitar tahun 1918, pabrik tersebut tutup. Kemudian, saat masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II menggantikan kekuasaan Belanda.

Industri logam ini diubah fungsinya untuk memenuhi kebutuhan peralatan militer Jepang sekitar tahun 1940.

Dampak penjajahan Jepang

Di bawah pemerintahan Jepang, para pekerja di Tegal mengalami penerapan kerja paksa yang membawa disiplin dan ketelitian dalam pekerjaan mereka.

Mereka juga mendapatkan keterampilan baru dari tentara Jepang. Dengan keterampilan yang mereka peroleh, para pekerja ini mulai membangun usaha sendiri sesuai dengan keahlian mereka.

Bengkel-bengkel sederhana mulai bermunculan di beberapa desa seperti Tembok Luwung, Lemah Duwur, Talang, Kajen, Kebasen, dan Adiwerna. Sekarang, daerah-daerah ini dikenal sebagai pusat industri logam di Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:Masih Ingat dengan Bioskop Marina? Begini Kondisinya Sekarang Setelah Menjadi Saksi Bisu Kenangan Warga Tegal

Peresmian LIK Takaru

Pada tahun 1982, industri logam di Kabupaten Tegal mencapai puncak kesuksesannya dengan berhasil memenuhi kebutuhan sektor-sektor yang beragam.

Seiring dengan prestasi ini, masyarakat meresmikan LIK Takaru. Nama ini mungkin membuat orang salah mengira bahwa itu adalah perusahaan Jepang.

LIK Takaru, yang merupakan Lingkungan Industri Kecil di Talang dan Cempaka Baru, adalah pusat industri logam di Tegal yang sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka.

Nama "Takaru" diambil dari Desa Talang di Kabupaten Tegal dan Desa Cempaka di Kota Tegal, yang keduanya memiliki industri kecil menengah di bidang industri logam.

Kesimpulan

Julukan "Jepangnya Indonesia" untuk Tegal berasal dari sejarah unggulan dan keberadaan industri logamnya saat ini. Keahlian dan keterampilan yang diperoleh selama masa pendudukan Jepang membuka jalan bagi banyak bisnis logam yang didirikan di Tegal.

Saat ini, Tegal dengan bangga mempertahankan warisan industri logamnya dan diakui sebagai pusat industri logam yang penting di Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:10 Nama Desa di Kabupaten Tegal Ini Sangat Unik, Contohnya Tembok

Inilah informasi tentang perkembangan industri logam di Tegal hingga mendapat julukan "Tegal Jepangnya Indonesia".

Temukan lebih banyak informasi sejarah Tegal lainnya hanya di radartegal.disway.id. Semoga bermanfaat.(*)

Sumber: