Tato Suku Dayak Iban, Warisan Nenek Moyang yang Melegenda di Kalimantan

Tato Suku Dayak Iban, Warisan Nenek Moyang yang Melegenda di Kalimantan

-Wilfirmus-https://www.wilbeblogger.com/2017/03/motif-tato-dayak-iban-yang-terkenal.html

Tato pada tubuh pria suku Dayak memiliki banyak simbol dan makna. Ini mencakup inisiasi, kekuatan magis, hubungan dengan religi, pengobatan, dan kenangan hidup. 

Motif tato Suku Dayak Iban mengandung simbol mitologi dan menyimbolkan makhluk hidup. Penempatan motif tato juga memiliki arti khusus. 

Bagi Suku Dayak, tato bukan sekadar gaya hidup, melainkan menyampaikan tradisi, status sosial, dan kemampuan khusus. 

BACA JUGA:Seni Rajah Tertua: Mengenal Tato Suku Mentawai di Sumatra Barat

Tato juga dianggap memiliki kekuatan magis dan digunakan dalam ritual pengobatan. Motif tato berasal dari alam, termasuk binatang dan tumbuhan, yang memiliki makna sendiri bagi masyarakat Dayak. 

Ada beberapa motif tato yang sering digunakan, masing-masing dengan makna yang berbeda. Contohnya, motif Bunga Terong, Rekong, Kelingai, Buah Andu, Ketam, Bunga Engkabang (Tengkawang), Kara Jengkam, dan Tegulun. Setiap motif memiliki arti dan simbolisasi yang unik bagi suku Dayak Iban.

Motif rekong pada tato Suku Dayak Iban melambangkan pangkat atau kedudukan seseorang, seperti temenggung atau panglima, baik di kampung halaman maupun di tempat merantau. 

Sementara itu, motif bunga terong menjadi bunga kebanggaan masyarakat Dayak Iban dan memberikan makna pangkat atau kedudukan, biasanya letak pertama ada di bahu.

Motif kelingai pada tato Suku Dayak Iban melambangkan binatang yang ada di lubang tanah dan memberikan arti hidup tidak terlepas dari alam atau Bumi. Motif Kelingai biasanya diukirkan di paha atau betis. 

BACA JUGA:5 Fakta Unik Suku Mentawai, Suku Tertua di Indonesia dengan Tatonya yang Khas

Demikian juga dengan motif ketam yang memberikan arti hidup selalu menyentuh dengan alam. Motif ketam biasanya diletakkan pada tubuh bagian punggung atau belakang punggung.

Motif  bunga engkabang (tengkawang) melambangkan sumber kehidupan, merupakan bunga yang paling banyak ditemui di kampung masyarakat Iban dan diukirkan pada bagian perut. 

Motif buah andu pada tato Suku Dayak Iban melambangkan sumber kehidupan. Buah andu biasanya diukirkan di belakang paha dan memberikan arti ketika merantau, seseorang selalu berjalan jauh dan buah andu menjadi makanan untuk menyambung hidup. 

Nah, di atas telah diuraikan berbagai informasi mengenai tato Suku Dayak Iban. Kita harus menghormati dan memahami keindahan serta maknanya. Pelestarian kekayaan budaya ini penting agar warisan berharga ini tetap dikenang dan dihargai oleh generasi mendatang.*** 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=4nloe3u1xaq&list=ll&index=1&pp=gaqbiaqb