10 Keunikan Suku Osing di Banyuwangi, Miliki Tradisi Jemur Kasur dan Bersih Desa

10 Keunikan Suku Osing di Banyuwangi, Miliki Tradisi Jemur Kasur dan Bersih Desa

Keunikan Suku Osing di Banyuwangi--

Pada tradisini masyarakat berusia 60 tahun ke atas yang melakukannya. Tapi ada juga anak-anak yang ikut meramaikan.

3. Barong Ider Bumi

Barong Ider Bumi adalah tradisi yang dilakukan setiap tanggal dua bulan Syawal. Tradisi ini masyarakat lakukan dengan mengitari desa dari ujung timbur ke barat.

Sehingga setiap perayaan terlihat seperti karnaval karena arak-arakan barong. Nantinya masyarakat akan melempar uang logam ke peserta.

Tujuan pelemparan uang logan tersebut agar menolak bala. Hal ini terjadi karena Suku Osing sempat terjadi kemarau panjang.

BACA JUGA:Di Desa Pengasinan Kabupaten Tegal Katanya Tidak Boleh Bangun Rumah Tingkat? Ini Penjelasannya

Maka Barong Ider Bumi dilakukan untuk meminta musim kemarau pergi tepat waktu agar sawah warga mendapat air yang cukup.

4. Tumpeng Sewu

Tumpeng Sewu adalah tradisi bersih desa yang masyarakat lakukan pada bulan Dzulhijah atau Bulan Haji.

Tradisi ini masyarakat lakukan agar tidak terlupakan oleh suku Osing. Melakukan Tumpeng Sewu bertujuan untuk menolak bala musibah.

Masyarakat yang berhasil panen mengucap syukur dalam tradisi bersih desa. Ungkapan syukur tersebut dengan menyuguhkan pecel phitik.

Hidangan tersebut adalah suwiran ayam panggang dengan serutan kelapa dan bumbu khas Suku Osing.

5. Mepe Kasur

Mepe Kasur adalah tradisi jemur kasur merah-hitam di pagi hari. Tradisi ini masyarakat lakukan pada bulan Dzulhijah bersamaan dengan selamatan desa.

Acara ini memiliki arti yang ibaratkan kasih ibu tak pernah putus pada anak. Baian merah melambangkan ibu, sedangkan hitam adalah kekekalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: