Bertahun-tahun Terendam Banjir Rob, Patok Batas Lahan Warga di Pekalongan Hilang
rob Pekalongan-RADAR PEKALONGAN-
KAJEN, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Bertahun-tahun terendam banjir rob, patok batas lahan milik warga di Pekalongan hilang. Hilangnya batas tanah tersebut membuat petugas gabungan kesulitan menemukan titik lokasi.
Titik tersebut diperlukan mengetahui titik awal beberapa bidang tanah milik warga yang rencananya akan masuk dalam program penanganan banjir rob. Diketahui, saat ini Pemerintah Kabupaten Pekalongan terus mengejar untuk penanganan banjir rob di wilayah pesisir Kota Santri.
Hilangnya batas tanah tersebut membuat proses pembebasan lahan terkendala. Padahal luas lahan sekitar 5 hektare itu masuk dalam rencana pembebasan lahan.
Kepala Bidang PSDA DPU Kabupaten Pekalongan Budi Antoyo, Kamis, 6 Juli 2023 membenarkan hal itu.
"Saat ini masih terkendala air yang menutupi patok sampai hilang semua, karena patok itu untuk menentukan titik awal," katanya.
Menurutnya, proses pembebasan lahan untuk penanganan banjir air rob terus berjalan. Adapun saat ini masih dalam tahap Penetapan Lokasi (Panlok) dan peta bidang penetapan batas.
BACA JUGA:Gawat! Puluhan Meter Tanggul Kali Gung di Kota Tegal Rusak, Sebagian Roboh
Apabila petugas sudah menemukan titik batas yang dibebaskan maka dilanjutkan ke apresial untuk selanjutnya tahap pembayaran. Kemudian setelah pembayaran selesai baru diajukan ke pemerintah pusat.
"Setelah pembayaran kita ajukan ke pusat karena syarat permohonan ke pusat adalah pembebasan lahan, jadi prinsipnya lebih cepat maka lebih baik," imbuhnya.
DPRD Kabupaten Pekalongan memang secara serius mengawal penanganan banjir rob yang melanda wilayah pesisir Kecamatan Tirto.
Bahkan, untuk mengetahui kondisi, Wakil Pimpinan DPRD Kabupaten Pekalongan, Rabu, 17 Mei 2023 melakukan pemantauan lokasi yang akan dibangun untuk proyek penanganan banjir rob di Sungai Bremi – Meduri.
Sebelum cek lokasi, Wakil Pimpinan DPRD Kabupaten Pekalongan H Sumar Rosul terlebih dahulu menemui Camat Tirto, dan empat pemerintah desa terkait untuk mendengar keluhan warga setempat. Ke empat pemerintah desa di antaranya, Jeruk sari, Karangjompo, Mulyorejo dan Tegaldowo. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: