Meninggal Dunia di Mekkah, Dua Jemaah Haji asal Banyumas Alami Septic Shock
TAKZIAH - Kasi PHU KanKemenag Banyumas Drs Purwanto Hendro Puspito didampingi Kepala KUA Kemranjen Fatah Amin SHI saat takziah ke kediaman jemaah haji Banyumas yang meninggal dunia pada Rabu, 5 Juli 2023 di Desa Sibalung Kecamatan Kemranjen.-RADAR BANYUMAS-
BANYUMAS, RADARTEGAL.DISWAY.ID - Meninggal dunia di Mekkah, dua jemaah haji asal Banyumas dikabarkan mengalami septic shock. Hal itu merupakan kondisi darurat yang ditandai dengan terganggunya aliran darah akibat infeksi dan COPD with acute exacerbation atau gangguan paru-paru.
Keduanya merupakan jemaah haji laki-laki yang tergabung dalam kloter 76. Jemaah tersebut meninggal dunia pada Rabu, 5 Juli 2023 waktu setempat di Rumah Sakit Al-Noor Mekkah.
"Kedua jemaah meninggal tergolong lanjut usia. Bisa juga ada faktor kelelahan," ungkap Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas Dr H Ibnu Asaddudin SAg MPd melalui Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) H Purwanto Hendro Puspito, Kamis, 6 Juli 2023.
Hendro mengatakan, sampai kemarin, total jemaah haji asal Kabupaten Banyumas yang meninggal dunia, sebanyak tiga orang.
Selain dua jemaah laki-laki asal Kecamatan Kemranjen dan Tambak, satu petugas Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) asal Kemranjen juga meninggal dunia.
Ketiga jemaah tersebut sudah dimakamkan di Makam Syaraya Mekkah. Mengutip dari Radar Banyumas, kedua jemaah haji meninggal pada waktu yang berbeda.
BACA JUGA:Gegara Masalah Bahasa, Sprei Hotel Jemaah Haji di Makkah Tidak Diganti
Pertama, pada Rabu, 5 Juli pagi pukul 06.08 Waktu Arab Saudi (WAS), jemaah berusia 79 tahun asal Kecamatan Kemranjen dinyatakan meninggal oleh dokter. Kemudian, jemaah berusia 88 tahun haji asal Kecamatan Tambak meninggal dunia pada Rabu, 5 Juli 2023 malam pukul 18.30 WAS.
Sesuai surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh dokter kloter, kedua jemaah menderita septic shock.
Adapun meninggalnya dua jemaah haji Banyumas asal Kemranjen dan Tambak tersebut, lanjut Hendro, selain akibat sakit juga dipengaruhi karena faktor usia jemaah yang sudah lanjut usia.
Hendro menjelaskan untuk Air Zam-Zam yang menjadi hak jemaah haji asal Kecamatan Kemranjen yang meninggal, sudah diserahkan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) pada Rabu (5/7) malam. Sementara untuk jemaah meninggal asal Kecamatan Tambak untuk Air Zam-Zam masih di pihak KBIHU.
"Untuk tambahan Air Zam-Zam dari pemerintah belum sampai Banyumas. Kemungkinan di pertengahan bulan," terang dia. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: