Mulai Produksi Garam Lagi, Petani Brebes Berharap Harga Tidak Jatuh dan Cuaca Bersahabat

Mulai Produksi Garam Lagi, Petani Brebes Berharap Harga Tidak Jatuh dan Cuaca Bersahabat

CUACA BERSAHABAT - Warjo salah satu petani garam berharap cuaca bersahabat.-TEGUH M/RADAR TEGAL GROUP-

WANASARI, RADARTEGAL,DISWAY.ID - Mulai memproduksi garam lagi, petani di Brebes berharap harga tidak jatuh. Selain itu, para petani yang berasal dari Desa Sawojajar Wanasari Kabupaten Brebes ini berharap cuaca bersahabat.

Mereka yang mulai ancang-ancang melakukan produksi garam krosok berharap, cuaca nanti akan bersahabat dengan mereka sehingga jumlah produksinya nanti bisa meningkat.

Salah satu petani garam asal Brebes mengungkapkan, saat ini dia baru mulai untuk memproduksi garam.

“Ini baru mulai, kalau tahun kemarin belum karena cuaca kurang bersahabat,”tandasnya.

Diakuinya, selama dua tahun ini stok garam sudah kosong. Hal itu, karena para petani garam mengalami gagal panen lantaran terkendala kemarau basah yang terjadi tahun lalu.

Sunardi mengatakan dia baru mulai mengeringkan tambak yang akan dia jadikan lahan untuk memanen garam. Sebelumnya, air di tambak cukup tinggi.

“Ini saya baru mulai mengeringkan tambak. Sebab, tadinya airnya berlebih,”tandas Sunardi.

BACA JUGA:TERUNGKAP! PKK Kabupaten Pemalang Miliki Pabrik Garam Beriodium

Menurut Sunardi, jika kondisi normal maka dirinya bisa memanen garam setiap 3 bulan sekali. Dengan hasil sekitar 200-300 kantong yang masing-masing beratnya 50 kilogram.

“Biasanya 3 bulan sekali kita bisa panen kalau cuaca normal,”jelas Sunardi. 

Petani lainnya, Warjo mengatakan saat ini dia baru mulai akan memproduksi setelah dua tahun belakangan mengalami kegagalan akibat kemarau basah. Sebab, hasil produksi mereka memang sangat tergantung dari cuaca.

“Dua tahun tidak ada stok garam karena cuaca kemarau basah. Saat ini baru mulai produksi,”katanya.

Menurut Warjo, hasil panen garam krosoknya biasanya dibeli oleh pengepul dari luar daerah. Dengan harga di kisaran Rp3.000 per kilogram kalau jumlah stok sedang banyak.

“Kalau saat ini barangnya tidak ada karena gagal panen tahun lalu. Kalaupun ada itu sangat terbatas dan harganya saat ini Rp7.000 per kilogram,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: